Internationalmedia.co.id melaporkan, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, dengan tegas menyatakan penolakan negaranya terhadap masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Keputusan ini diambil sebagai bagian dari strategi menekan Hamas, mencegah kelompok tersebut memanfaatkan bantuan untuk kepentingan mereka. "Tidak ada bantuan kemanusiaan yang akan masuk Gaza," tegas Katz, seperti dikutip internationalmedia.co.id dari AFP dan Middle East Eye. Ia menekankan bahwa pemblokiran bantuan merupakan langkah penting untuk mencegah Hamas menggunakannya sebagai alat pengendalian penduduk Gaza.
Pernyataan Katz ini muncul beberapa hari setelah PBB memperingatkan krisis kemanusiaan parah di Gaza, yang terburuk sejak perang Oktober 2023. Blokade bantuan kemanusiaan oleh Israel telah berlangsung sejak 2 Maret lalu. Meskipun demikian, menurut The Times of Israel, Israel berencana menyalurkan bantuan melalui perusahaan sipil, guna mencegah bantuan tersebut jatuh ke tangan Hamas.

Katz menjelaskan kebijakan Israel di Gaza difokuskan pada tiga hal utama: membebaskan semua sandera, mengalahkan Hamas, dan menghentikan bantuan kemanusiaan yang dapat memperkuat kendali Hamas. Ia menambahkan bahwa infrastruktur distribusi bantuan melalui perusahaan sipil akan dibangun di masa mendatang.
Sebelumnya, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu melakukan kunjungan langka ke Gaza, menegaskan komitmen Israel untuk melanjutkan serangan militer hingga semua sandera dibebaskan. Netanyahu menekankan bahwa serangan terhadap Hamas akan terus berlanjut hingga tujuan perang tercapai. Situasi kemanusiaan di Gaza tetap menjadi perhatian internasional di tengah ketegangan yang terus meningkat.