Ancaman Mengejutkan Trump: Harvard Terancam Kehilangan Rp 16,8 Triliun!

internationalmedia_admin

Ancaman Mengejutkan Trump: Harvard Terancam Kehilangan Rp 16,8 Triliun!

Internationalmedia.co.id melaporkan ketegangan antara pemerintahan Presiden AS Donald Trump dan Universitas Harvard semakin memanas. Trump melayangkan ancaman terbaru dengan rencana pemotongan dana penelitian kesehatan Harvard senilai US$ 1 miliar atau sekitar Rp 16,8 triliun. Informasi ini didapat dari laporan Wall Street Journal (WSJ) yang mengutip sumber terpercaya, seperti yang dilansir Reuters.

Rencana pemotongan dana ini muncul setelah pemerintah AS merasa keberatan atas tindakan Harvard yang mempublikasikan tuntutan pemerintah yang sebelumnya dianggap rahasia. Tuntutan tersebut diajukan pada 11 April lalu. Kekecewaan pemerintah AS semakin besar karena Harvard menolak tuntutan tersebut.

Ancaman Mengejutkan Trump: Harvard Terancam Kehilangan Rp 16,8 Triliun!
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

Sebelumnya, pemerintah Trump telah menahan dana federal untuk Harvard, Columbia, dan beberapa universitas lain. Alasannya, universitas-universitas tersebut dinilai gagal mengendalikan aksi pro-Palestina yang dianggap sebagai bentuk antisemitisme. Harvard sendiri menolak keras campur tangan pemerintah dalam pengelolaan mahasiswa, fakultas, dan kurikulumnya. Penolakan ini justru membuat pemerintah Trump meningkatkan tekanan, bahkan mengancam mencabut status bebas pajak Harvard.

Awalnya, pemerintah Trump berencana memberikan perlakuan lebih lunak kepada Harvard dibandingkan Columbia. Namun, sikap tegas Harvard mengubah strategi pemerintah. Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari Gedung Putih maupun Harvard terkait laporan WSJ tersebut.

Sejak awal tahun, Trump memang gencar menindak universitas-universitas top AS yang dianggapnya kurang tegas dalam menangani demonstrasi pro-Palestina dan membiarkan antisemitisme berkembang di kampus. Namun, para demonstran pro-Palestina, termasuk beberapa kelompok Yahudi di AS, membantah tudingan tersebut dan menyatakan kritik mereka terhadap tindakan Israel di Jalur Gaza disamakan secara keliru dengan antisemitisme. Perkembangan situasi ini patut dipantau lebih lanjut.

Also Read

Tags

Tinggalkan komentar