Thursday, 02 May 2024

Search

Thursday, 02 May 2024

Search

WFP Terpaksa Hentikan Pengiriman Makanan ke Gaza Utara karena Banyak Penjarahan

GAZA(IM) – Program Pangan Dunia (WFP) telah menghentikan pengiriman makananyang menyelamatkan nyawa ke Gaza Utara. Penghentian ini disebabkan karena konvoi bantuan telah mengalami kekacauan dan kekerasan akibat runtuhnya ketertiban sipil.

Badan tersebut mengatakan keputusan tersebut tidak diambil dengan mudah dan para kru menghadapi kerumunan orang, tembakan dan penjarahan.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memperingatkan akan terjadinya kelaparan di wilayah utara sejak Desember 2023.

WFP mengatakan laporan-laporan terbaru ini adalah bukti adanya penurunan drastis kelaparan dan penyakit.

Militer Israel memerintahkan 1,1 juta warga sipil Palestina untuk mengungsi dari seluruh wilayah utara Wadi Gaza dan mencari perlindungan di selatan pada awal serangan darat pada bulan Oktober. Daerah evakuasi termasuk Kota Gaza yang sebelum perang merupakan daerah terpadat di wilayah tersebut.

Sebagian besar penduduk mengikuti perintah Israel, namun beberapa ratus ribu orang memilih untuk tetap tinggal atau tidak dapat melarikan diri ketika pasukan Israel mengepung wilayah tersebut dan kemudian mengambil alih sebagian besar benteng Hamas di sana.

Bulan lalu, badan PBB untuk pengungsi Palestina, Unrwa, mengatakan setidaknya 300.000 orang yang masih tinggal di Gaza utara bergantung pada bantuan mereka untuk kelangsungan hidup mereka.

Pengiriman bantuan ke wilayah utara sangat langka dan bergantung pada izin keamanan dari militer Israel.

Akhir pekan ini WFP berharap untuk memulai program bantuan selama seminggu, mengirimkan 10 truk setiap hari untuk membantu membendung gelombang kelaparan dan keputusasaan.

Namun pada Minggu (18/2), ketika sebuah konvoi mendekati pos pemeriksaan Wadi Gaza dalam perjalanan ke utara, konvoi tersebut dikelilingi oleh kerumunan orang yang kelaparan. Banyak dari mereka yang berusaha naik ke truk untuk menjarah makanan. Kemudian ketika memasuki Kota Gaza, truk menghadapi tembakan, ketegangan tinggi dan kemarahan yang meledak-ledak.

Selain itu, beberapa truk yang melaju antara kota selatan Khan Younis dan pusat kota Deir al-Balah telah dijarah dan seorang pengemudinya dipukuli.

WFP mengatakan selama dua hari terakhir timnya telah menyaksikan tingkat keputusasaan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Jalur Gaza.

“Makanan dan air bersih menjadi sangat langka dan penyakit merajalela, sehingga mengganggu nutrisi dan kekebalan tubuh perempuan dan anak-anak serta mengakibatkan lonjakan malnutrisi akut,” katanya.

Orang-orang sudah sekarat karena sebab-sebab yang berhubungan dengan kelaparan,” tambahnya.

Sebuah laporan bersama yang dikeluarkan oleh WFP dan badan anak-anak PBB UNICEF pada Senin (19/2/2024) menemukan bahwa situasinya “sangat ekstrim” di utara Gaza.

“Pemeriksaan gizi yang dilakukan di tempat penampungan dan pusat kesehatan di wilayah utara menemukan bahwa lebih dari 15% anak di bawah usia dua tahun mengalami kekurangan gizi akut,” kata WFP.

Badan tersebut mengatakan akan mencari cara untuk melanjutkan pengiriman dengan cara yang bertanggung jawab sesegera mungkin dan mendesak perluasan bantuan besar-besaran ke Gaza utara. Dilaporkan bahwa hal ini akan membutuhkan lebih banyak makanan yang masuk ke Gaza dari berbagai rute dan menyerukan agar titik persimpangan antara Israel dan Gaza utara dibuka.

Mereka juga menyerukan sistem pemberitahuan kemanusiaan yang berfungsi, jaringan komunikasi yang stabil dan keamanan bagi staf dan mitranya serta bagi warga Gaza sendiri.

“Gaza berada di ujung tanduk dan WFP harus mampu membalikkan jalan menuju kelaparan bagi ribuan orang yang sangat kelaparan,” tambahnya.

Frans C. Gultom

Berita Terbaru

Baca juga:

Follow International Media