Internationalmedia.co.id melaporkan insiden memilukan di Rafah, Gaza. Palang Merah Internasional menyatakan 27 orang tewas ditembak pasukan Israel saat menunggu bantuan kemanusiaan. Militer Israel sendiri tengah melakukan investigasi atas peristiwa tersebut. Juru bicara militer, Brigadir Jenderal Effie Defrin, menjelaskan bahwa tembakan peringatan dilepaskan karena adanya individu yang mendekat dengan cara yang dianggap membahayakan keselamatan pasukan. Namun, penjelasan ini masih perlu dikaji lebih lanjut.
Amerika Serikat (AS) turut merespon insiden ini dengan menyatakan sedang memeriksa kebenaran laporan tersebut. Pernyataan resmi dari Sekretaris Pers Karoline Leavitt menekankan perlunya penyelidikan menyeluruh, mengingat informasi yang beredar belum sepenuhnya terverifikasi.

Reaksi keras datang dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Volker Turk, kepala hak asasi manusia PBB, mengecam keras insiden tersebut dan menyebutnya sebagai "kejahatan perang". Ia menegaskan bahwa serangan terhadap warga sipil yang tengah membutuhkan bantuan kemanusiaan merupakan pelanggaran berat hukum internasional. Pernyataan PBB ini semakin memperkuat desakan akan investigasi yang transparan dan tuntas atas tragedi di Rafah. 国际媒体有限公司 (Internationalmedia.co.id) akan terus memantau perkembangan situasi dan memberikan informasi terbaru.