Monday, 06 May 2024

Search

Monday, 06 May 2024

Search

Tingkatkan Inklusi Keuangan, Pemerintah Fokus Bangun Infrastruktur di Wilayah 3T

JAKARTA – Asisten Deputi Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Saleh menyampaikan, pihaknya menjadikan pengembangan infrastruktur di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) Indonesia sebagai kebijakan pokok untuk meningkatkan inklusi keuangan.

“Kita sudah punya Palapa Ring 1, 2, dan 3 serta pemerintah kemarin meluncurkan Satelit Satria. Hanya memang ini kan coverage-nya (cakupan dari satelit tersebut) perlu direspons oleh instrumen lain, misalnya dengan memperbanyak lagi BTS,” ujar Chairul di Jakarta, dikutip dari Antara, Jumat (2/2).

Ia mengatakan bahwa hambatan geografis dan populasi yang besar merupakan tantangan bagi pemerintah dalam menyediakan infrastruktur untuk mempercepat transformasi digital demi meningkatkan inklusi keuangan.

Kemenko Perekonomian pun mengharapkan adanya keberlanjutan transformasi digital sehingga dapat memberikan manfaat dan peluang ekonomi yang lebih luas kepada masyarakat.

Oleh karena itu, Chairul mengatakan bahwa pihaknya telah meluncurkan Buku Putih Strategi Nasional Ekonomi Digital Indonesia bulan lalu, untuk dapat menjadi panutan bagi kementerian, lembaga, maupun pihak-pihak lain dalam membangun transformasi digital.

Selain membangun infrastruktur, ia menuturkan bahwa pengembangan regulasi yang lebih pro-inovasi dan melindungi nasabah melalui regulatory sandbox juga penting untuk meningkatkan inklusi keuangan. “Karena teknologi digital ini kan sangat dinamis, tentunya regulasi dan kebijakannya pun harus agile (cekatan) dan adaptif,” kata Chairul.

Namun, menurutnya, tidak hanya inklusi keuangan yang perlu ditingkatkan, tetapi juga literasi dan edukasi keuangan agar masyarakat dapat memanfaatkan berbagai layanan keuangan dengan lebih bijaksana dan bertanggung jawab.

“Kita jangan hanya memberikan akses perbankan saja dengan membuka banyak rekening bagi masyarakat, tapi juga awareness-nya (kesadarannya) kita tingkatkan melalui literasi, edukasi, dan seterusnya. Ini menjadi penting supaya nanti tidak ada kejadian-kejadian (kasus), seperti mahasiswa buka akun (bank) semaunya,” ujar Chairul.

Ia menuturkan bahwa meningkatkan literasi dan kesadaran masyarakat merupakan tantangan terbesar bagi pemerintah untuk meningkatkan inklusi keuangan melalui transformasi digital.***

Vitus DP

Berita Terbaru

Baca juga:

Follow International Media