Internationalmedia.co.id melaporkan rencana Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk melancarkan serangan besar-besaran ke Jalur Gaza. Serangan ini, menurut Netanyahu dalam video yang diunggah di media sosial X, bukan sekadar operasi militer biasa, melainkan upaya untuk melumpuhkan Hamas secara total. Ia menegaskan, operasi ini berbeda dari serangan sebelumnya; Israel tidak akan sekadar menyerang lalu mundur.
Netanyahu menyatakan bahwa penduduk Gaza akan dipindahkan untuk keselamatan mereka sendiri. Pernyataan ini dikonfirmasi oleh pejabat Israel yang menyebutkan rencana penaklukan Jalur Gaza dan pemindahan penduduk ke wilayah selatan. Seorang pejabat keamanan senior bahkan menyebut rencana evakuasi besar-besaran sebagai komponen utama operasi tersebut. Rencana ini telah disetujui oleh kabinet keamanan Israel pada Senin (5/5), di tengah desakan kepada warga Palestina untuk meninggalkan wilayah tersebut.

Program pemindahan sukarela, menurut pejabat keamanan senior, akan menjadi bagian dari tujuan operasi. Uni Eropa telah menyatakan keprihatinan dan mendesak Israel untuk menahan diri, mengatakan rencana tersebut akan mengakibatkan lebih banyak korban dan penderitaan bagi rakyat Palestina.
Serangan intensif Israel telah berlangsung sejak 18 Maret, di tengah kebuntuan negosiasi gencatan senjata. Serangan udara dan darat telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa, dengan laporan terbaru menyebutkan sedikitnya 19 warga Gaza tewas akibat serangan udara pada Senin (5/5). Mayoritas penduduk Gaza, yang sebagian besar tinggal di wilayah utara, telah beberapa kali mengungsi selama konflik.
Kabinet Israel, termasuk Netanyahu dan beberapa menteri, menyetujui rencana yang bertujuan untuk mengalahkan Hamas dan mengamankan pembebasan sandera. Rencana tersebut mencakup serangan besar-besaran terhadap Hamas, meskipun detailnya masih dirahasiakan. internationalmedia.co.id terus memantau perkembangan situasi di Gaza.