Thursday, 09 May 2024

Search

Thursday, 09 May 2024

Search

Runah Sakit Siloam Mampang Kini Jadi Rujukan Penanganan Kasus Tersulit Sendi Tulang dan Pinggul

Prof. Dr. dr. Ismail Hadisoebroto Dilogo SpOT(K) Pelvic, Hip and Knee.dan dr. M Triadi Wijaya SpOT(K).jpg

JAKARTA – Masalah dan penanganan seputar Sendi, Tulang dan Pinggul merupakan satu kesatuan dan juga polemik bagi masyarakat, khususnya bagi yang menetap di sejumlah kota besar. Pasalnya jarang ditemukan satu rumah sakit yang secara  khusus menangani persoalan tulang, sendi dan pinggul secara kompetensi dengan melibatkan sejumlah lintas disiplin ilmu.

“Karena masih sedikit bahkan terbilang jarang, ada sebuah rumah sakit yang melibatkan penanganan multidisiplin ilmu untuk sejumlah kasus tulang dan sendi secara komprehensif  dan umumnya masyarakat ibukota menuju dan dirujuk ke kami di Siloam Hospitals Mampang sebagai pusat rujukan dan unggulan penanganan mengenai Orthopedi,” tutur Direktur Siloam Hospitals Mampang, Dr.dr. Wahyuni Dian Purwati, Sp.EM dalam acara Media Gathering di Jakarta Selatan,  baru baru ini.

Salah satu ahli Orthopedi terkemuka di Indonesia, Prof. Dr. dr. Ismail Hadisoebroto Dilogo SpOT(K) Pelvic, Hip and Knee mencontohkan kasus Polytrauma yang merupakan trauma yang terjadi pada beberapa bagian tubuh, disertai oleh penurunan fungsi fisiologi yang dapat mengakibatkan disfungsi organ multipel bahkan kematian pada pasien.

Prof. Ismail menambahkan, seseorang yang mengalami salah satu dari keadaan tersebut sudah beresiko fatal. Lalu, bagaimana jika mengalami kedua keadaan tersebut dalam satu waktu?. “Tentunya dibutuhkan kolaborasi multidisiplin dari dokter Emergency, SpBS, Anestesi, SpPD, Rehab Medik, dengan keahlian khusus dari dokter SpOT”, tutur Prof Ismail.

Lebih lanjut, Prof. Ismail juga menyampaikan bersama timnya dr. M Triadi Wijaya SpOT(K) dan dokter Riky SpOT dokter spesialis bedah ortopedi dari RS Siloam Mampang Prapatan telah menangani kasus ini dengan sukses dan saat ini pasien dapat beraktifitas kembali di kehidupan sehari-harinya.

Prosedur yang dilakukan oleh Prof. Dr. dr. Ismail bersama timnya adalah ORIF ( Open Reduction Internal Fixation ) dan Percutaneus Screwing. ORIF adalah suatu jenis operasi dengan pemasangan internal fiksasi yang dilakukan ketika fraktur tidak dapat diredukasi secara tertutup. Kasus ini merupakan kasus dengan tingkat kesulitan tinggi dikarenakan pada pasien ini di diagnosa Polytrauma dengan patahan hampir semua terletak di artikuler (sendi). -BAM

Frans C. Gultom

Berita Terbaru

Baca juga:

Follow International Media