Internationalmedia.co.id melaporkan, penghormatan publik terhadap jenazah Paus Fransiskus di Vatikan telah usai. Lebih dari 150.000 orang memberikan penghormatan terakhir pada hari ketiga persemayaman, angka yang melampaui perkiraan awal. Pihak berwenang menutup akses ke Basilika Santo Petrus pada Jumat (25/4) pukul 19.00 waktu setempat. Peti jenazah Paus, yang mengenakan jubah merah dan sepatu hitam, disegel dalam upacara tertutup pada pukul 20.00 waktu setempat, menjelang pemakaman hari ini.
Vatikan menyatakan sekitar 250.000 orang telah memberikan penghormatan terakhir selama tiga hari persemayaman di Basilika Santo Petrus. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan dengan penghormatan terakhir untuk Paus Benediktus XVI pada 2013 yang hanya mencapai 195.000 orang. Presiden Prancis, Emmanuel Macron, termasuk di antara mereka yang memberikan penghormatan terakhir. "Pria yang luar biasa! Dia mencintai semua orang, semua agama," ungkap Igho Felici, warga Italia berusia 53 tahun, yang merasa wajib hadir untuk memberikan penghormatan.

Sepanjang hari, Via della Conciliazione, jalan menuju basilika, dipadati oleh kerumunan besar. Peziarah dan wisatawan berbaur dengan warga Italia yang menikmati hari libur nasional. Pemakaman Paus Fransiskus hari ini, Sabtu (26/4), diperkirakan dihadiri oleh 50 kepala negara, lebih dari selusin bangsawan, dan sekitar 200.000 pelayat, termasuk Presiden AS Donald Trump. Keamanan di sekitar Basilika Santo Petrus sangat ketat, dengan larangan pesawat nirawak, penembak jitu di atap, dan jet tempur siaga. Polisi juga mempersiapkan pos pemeriksaan tambahan. Kehadiran massa yang begitu besar menjadi bukti besarnya pengaruh dan cinta yang diberikan Paus Fransiskus kepada dunia.