Rahasia Panggilan Trump-Putin: Kekecewaan dan Ancaman Sanksi Baru

Rahasia Panggilan Trump-Putin: Kekecewaan dan Ancaman Sanksi Baru

Panggilan telepon antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin yang dilaporkan oleh Internationalmedia.co.id menimbulkan kekecewaan mendalam bagi Trump. Percakapan yang membahas perang Ukraina tersebut, menurut Trump, tidak menghasilkan kemajuan berarti. Hal ini disampaikan Trump kepada wartawan, Jumat (4/7), setelah percakapan yang terjadi Kamis (3/7) tersebut.

Putin, melalui ajudan Kremlin Yuri Ushakov, menyatakan bahwa Rusia tetap teguh pada tujuannya di Ukraina. Ushakov menegaskan, Moskow tak akan menyerah hingga mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yaitu "penghapusan akar penyebab yang menyebabkan keadaan saat ini." Kendati demikian, Ushakov menambahkan bahwa Rusia tetap terbuka untuk negosiasi.

Rahasia Panggilan Trump-Putin: Kekecewaan dan Ancaman Sanksi Baru
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

Berbeda dengan pernyataan optimis Putin, Trump meluapkan kekesalannya. Ia menyatakan tidak ada kemajuan sama sekali dalam pembicaraan tersebut. "Itu adalah panggilan telepon yang cukup panjang, kami membicarakan banyak hal termasuk Iran, dan kami juga membicarakan perang di Ukraina. Dan saya tidak senang dengan itu," ujar Trump.

Kekecewaan Trump bahkan memuncak hingga ia menuduh Putin ingin "terus membunuh orang". Sebagai respons atas sikap Putin yang dinilai keras kepala, Trump mengindikasikan akan memperketat sanksi terhadap Rusia. "Ini situasi yang sangat sulit. Saya sangat tidak senang dengan percakapan telepon saya dengan Presiden Putin. Dia ingin bertindak lebih jauh, terus membunuh orang-orang, itu tidak baik," tegas Trump. Ia menambahkan bahwa dirinya telah membahas sanksi dengan Putin, dan Putin memahami kemungkinan sanksi tersebut. Pernyataan ini menandakan perubahan sikap Trump yang sebelumnya tampak enggan menjatuhkan sanksi lebih lanjut.

Also Read

Tags

Tinggalkan komentar