Penggeledahan besar-besaran mengguncang Korea Selatan. Internationalmedia.co.id melaporkan, kepolisian Korsel melakukan penggeledahan di kantor mantan Presiden Yoon Suk Yeol dan kompleks pengawal kepresidenan (Paspampres) pada Rabu (16/4). Aksi ini merupakan bagian dari penyelidikan atas dugaan penghalangan penangkapan yang dilakukan mantan presiden tersebut.
Insiden ini bermula dari penetapan darurat militer singkat oleh Yoon pada Desember lalu, yang mengarahkan pasukan bersenjata ke gedung parlemen sebelum akhirnya membatalkan keputusannya. Setelah pemakzulan oleh parlemen dan upaya penangkapan yang gagal, Yoon akhirnya ditangkap pada Januari, namun kemudian dibebaskan karena alasan prosedural. Kejadian ini menjadikannya kepala negara pertama Korsel yang pernah ditangkap.

Dalam penggeledahan tersebut, polisi menyita barang bukti penting, termasuk server telepon terenkripsi. Tidak hanya kantor mantan presiden, kantor pengawal kepresidenan di era Yoon dan kediaman kepala pengawal juga tak luput dari penggeledahan. Polisi juga mengamankan rekaman CCTV dari kantor kepresidenan, terkait penyelidikan terpisah terhadap mantan Menteri Dalam Negeri Lee Sang Min.
Penggeledahan ini terkait erat dengan dugaan Yoon menghalangi proses hukum. Selama berminggu-minggu di Januari lalu, Yoon berlindung di kompleks kepresidenan dengan perlindungan ketat Paspampres yang setia. Bahkan, kawat berduri dan barikade dipasang untuk menghalangi akses polisi.
Kini, Yoon tengah menjalani persidangan kasus pemberontakan. Pada Senin (14/4), ia membantah semua tuduhan. Sidang berikutnya dijadwalkan pada 21 April, dan diperkirakan akan berlangsung selama berbulan-bulan. Penggeledahan ini menambah intrik pada kasus yang telah mengguncang dunia politik Korsel. Apakah rahasia besar tersimpan di balik tembok kepresidenan? Kita tunggu saja kelanjutannya.
