Informasi yang dihimpun Internationalmedia.co.id menyebutkan adanya kecurigaan Iran terhadap upaya Israel untuk menggagalkan perundingan nuklir antara Teheran dan Amerika Serikat. Tuduhan ini muncul setelah dua putaran perundingan, yang pertama di Oman dan kedua di Roma, Italia. Kedua negara yang memiliki sejarah permusuhan sejak Revolusi Islam 1979 ini, dijadwalkan akan kembali bertemu untuk putaran ketiga yang dimediasi Oman.
Namun, menurut pernyataan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmail Baqaei, Israel diduga sedang berupaya menggagalkan proses diplomasi tersebut. Baqaei menyebut adanya "koalisi" yang bertujuan merusak perundingan. Ia bahkan menyinggung adanya "serangkaian arus yang menghasut perang di Amerika Serikat dan tokoh-tokoh dari berbagai faksi" yang mendukung upaya tersebut. Laporan New York Times sebelumnya juga menyebutkan Presiden AS Donald Trump mencegah serangan Israel terhadap situs nuklir Iran dalam waktu dekat.

Di sisi lain, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, tetap bersikukuh bahwa negaranya tak akan membiarkan Iran memiliki senjata nuklir. Posisi ini sejalan dengan negara-negara Barat yang selama ini menuduh Iran berupaya mengembangkan senjata nuklir, tuduhan yang selalu dibantah Teheran dengan alasan program nuklirnya hanya untuk tujuan sipil. Misteri di balik tuduhan Iran ini pun semakin menarik perhatian dunia.