Monday, 06 May 2024

Search

Monday, 06 May 2024

Search

Pameran Alkes di Dubai Bukukan Transaksi US$13,16 Juta

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi.

JAKARTA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebutkan Indonesia berhasil membukukan transaksi sebesar US$13,16 juta pada pameran alat kesehatan (alkes) Arab Health pada 29 Januari – 1 Februari 2024 di Dubai World Trade Centre (DWTC) Persatuan Emirat Arab (PEA).

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi mengatakan angka tersebut naik 43,83 persen dibanding capaian transaksi pada 2023.

“Indonesia berhasil membukukan potensi transaksi sebesar US$13,16 juta di Pameran Arab Health 2024. Nilai tersebut naik 43,83 persen dari capaian transaksi tahun 2023 yang tercatat sebesar US$9,15 juta,” kata Didi dalam keterangan di Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa (6/2).

Nilai potensi transaksi tersebut terdiri atas transaksi potensial sebesar US$12,08 juta serta penandatanganan kontrak dagang sebesar US$1,07 juta dengan Qatar, PEA, Bahrain, Ethiopia dan Oman dan serta pengadaan produk furnitur rumah sakita sebesar US$825 ribu dengan Republik Ceko.

Jenis produk yang paling banyak diminati buyer selama pameran berlangsung yakni jarum suntik, sphygmomanometer dan stetoskop, peralatan rumah sakit, ceraspon, haemostatic sponge, serta pompa infus (infusion pump). Adapun pembeli terbesar berasal dari Mauritius, Maroko, Persatuan Emirat Arab, India dan Arab Saudi.

Didi menyebutkan, keikutsertaan Indonesia pada Pameran Arab Health merupakan salah satu upaya menangkap peluang terhadap permintaan alat kesehatan dunia. “Promosi produk alkes Indonesia melalui Pameran Arab Health 2024 di Dubai ini merupakan upaya merespons tren permintaan pasar dunia terhadap alkes,” kata Didi.

Selama lima tahun terakhir (2019-2023) produk alkes Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang positif yaitu rata-rata 4,56 persen per tahun. Pada 2023, industri alat kesehatan Indonesia telah tumbuh sebesar 6,83 persen.

Sementara pada 2022, kinerja ekspor alkes Indonesia ke dunia juga mencatatkan pertumbuhan yang positif yakni sebesar 9,27 persen dibandingkan tahun 2021.

Dijelaskan Didi, peluang pasar global untuk alkes dunia termasuk furnitur rumah sakit masih cukup menjanjikan.

Hal ini dikarenakan revenue alkes global diproyeksikan tumbuh sebesar 5,70 persen rata-rata per tahun pada 2024-2028, sementara revenue furnitur perawatan kesehatan (healthcare furniture) global dalam delapan tahun mendatang (2024-2032) diproyeksikan tumbuh sebesar 4,8 persen per tahun.

Didi menyatakan Kemendag terus mendorong peningkatan ekspor produk Indonesia ke negara mitra dagang melalui berbagai upaya seperti promosi dagang, misi dagang, penjajakan bisnis (business matching), informasi pasar ekspor, serta pemanfaatan perjanjian dagang, termasuk ke PEA melalui Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-UAE CEPA).

“Selain itu, pelaku usaha Indonesia dapat memanfaatkan Dubai sebagai hubungan bagi perdagangan di wilayah Timur Tengah, Afrika Utara, Eropa dan Asia Selatan,” kata Didi.***

Vitus DP

Berita Terbaru

Baca juga:

Follow International Media