Kabur Massal Turis dari Kashmir Setelah Pembantaian!

internationalmedia_admin

Kabur Massal Turis dari Kashmir Setelah Pembantaian!

Internationalmedia.co.id melaporkan gelombang kepanikan melanda Kashmir setelah insiden berdarah yang menewaskan 26 orang. Pahalgam, yang dikenal sebagai "Little Switzerland"-nya India, mendadak sepi ditinggalkan para turis. Insiden mematikan ini memicu eksodus massal wisatawan, terutama setelah serangan bersenjata yang terjadi pada Selasa (22/4).

Sehari setelah tragedi tersebut, Kepala Menteri Jammu dan Kashmir, Omar Abdullah, mengkonfirmasi adanya "eksodus besar-besaran para wisatawan". Hotel-hotel di kawasan itu dibanjiri pembatalan reservasi. Bus dan taksi penuh sesak dengan turis yang berebut pulang. Suasana yang biasanya tenang kini diwarnai dengan helikopter militer yang berseliweran memburu pelaku. Bercak darah masih terlihat di lokasi kejadian, yang kini dijaga ketat oleh pasukan keamanan.

Kabur Massal Turis dari Kashmir Setelah Pembantaian!
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

Abdul Salam, manajer Hotel Mount View di Pahalgam, menceritakan betapa drastisnya dampak insiden ini. Hotelnya yang sebelumnya penuh hingga berbulan-bulan ke depan, kini dibanjiri pembatalan. "Tragedi ini akan melumpuhkan bisnis di Kashmir," ujarnya, sembari menambahkan upaya mereka untuk meyakinkan calon tamu agar tetap datang.

Seorang turis asal Mumbai, Paras Sawla, menggambarkan suasana panik yang menyelimuti para wisatawan. Ia mengaku berusaha sekuat tenaga mendapatkan tiket penerbangan pulang. Namun, di balik kepanikan itu, Sawla memuji keramahan penduduk Kashmir yang tetap membantu para turis untuk meninggalkan wilayah tersebut. "Kami tidak takut dengan masyarakat di sini. Mereka sangat suportif," katanya.

Pemerintah India pun turun tangan. Direktur Jenderal Penerbangan Sipil India, Faiz Ahmed Kidwai, telah meminta maskapai penerbangan untuk menambah jumlah penerbangan guna memfasilitasi evakuasi para turis. Insiden ini menjadi pukulan telak bagi pariwisata Kashmir, yang baru saja menunjukkan tanda-tanda pemulihan setelah periode konflik berkepanjangan. Jumlah kunjungan wisatawan domestik mencapai 3,5 juta pada tahun 2024, namun serangan ini mengancam upaya untuk membangun kembali citra keamanan dan kedamaian di wilayah tersebut.

Also Read

Tags

Tinggalkan komentar