Internationalmedia.co.id melaporkan insiden mengerikan yang terjadi di Rusia. Dua jembatan di wilayah perbatasan Ukraina, Kursk dan Bryansk, ambruk pada Sabtu malam, menyebabkan kereta api tergelincir dan menewaskan tujuh orang. Pihak berwenang Rusia menyatakan bahwa insiden tersebut diduga akibat ledakan.
Investigasi awal oleh Komite Investigasi Rusia menunjukkan bahwa sebuah jembatan jalan raya di wilayah Bryansk runtuh sekitar pukul 19.50 waktu setempat akibat ledakan. Sementara itu, sebuah jembatan kereta api di wilayah Kursk ambruk sekitar pukul 03.00 dini hari, saat kereta barang melintas. Akibatnya, sebagian gerbong kereta jatuh ke jalan di bawah jembatan dan lokomotif mengalami kebakaran, meskipun api berhasil dipadamkan dengan cepat.
Insiden di Bryansk mengakibatkan 69 orang terluka, termasuk tiga anak, dan satu di antaranya dalam kondisi serius. Gubernur Bryansk, Alexander Bogomaz, menyatakan bahwa 47 korban luka dirawat di rumah sakit. Awalnya, perusahaan Kereta Api Rusia menyebut insiden tersebut sebagai "gangguan ilegal dalam pengoperasian transportasi" di aplikasi Telegram, namun unggahan tersebut kemudian dihapus.
Penjabat Gubernur wilayah Kursk, Alexander Khinshtein, melaporkan bahwa seorang masinis mengalami cedera kaki dan telah dibawa ke rumah sakit bersama tim kerjanya. Ia juga mengunggah foto gerbong yang tergelincir di jembatan yang rusak.
Anggota senior Dewan Federasi Rusia, Andrei Klishas, melalui Telegram, menuding Ukraina sebagai dalang di balik insiden di Bryansk, mengatakan bahwa Ukraina telah berubah menjadi "kantong teroris". Namun, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari pihak Ukraina.
Serangan lintas batas, serangan pesawat tak berawak, dan serangan rahasia dari Ukraina ke wilayah perbatasan Rusia telah terjadi secara terus-menerus sejak perang dimulai pada Februari 2022. Upaya pencarian dan penyelamatan korban di Bryansk melibatkan sekitar 180 personel dan berlangsung sepanjang malam. internationalmedia.co.id terus memantau perkembangan situasi ini.
