Israel Siap Rebut Gaza?

Israel Siap Rebut Gaza?

Internationalmedia.co.id melaporkan kabar mengejutkan dari Tel Aviv. Kabinet keamanan Israel di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dilaporkan menyetujui perluasan operasi militer di Jalur Gaza. Langkah ini bahkan mencakup rencana ambisius untuk menaklukkan Gaza dan memindahkan penduduknya.

Informasi ini diperoleh dari sumber politik Israel yang dikutip oleh sejumlah media internasional, termasuk Reuters dan AFP, serta televisi lokal Israel, Kan. Sumber tersebut mengungkapkan rencana tersebut meliputi penaklukan dan penguasaan penuh atas Jalur Gaza, serta relokasi penduduk Gaza ke wilayah selatan. Tujuannya, menurut sumber tersebut, adalah untuk melindungi warga Gaza.

Israel Siap Rebut Gaza?
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

Netanyahu disebut terus mempromosikan rencana Presiden AS Donald Trump terkait pemulangan sukarela penduduk Gaza. Pengumuman ini menyusul pernyataan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Israel, Letnan Jenderal Eyal Zamir, yang mengumumkan pemanggilan puluhan ribu pasukan cadangan untuk memperluas operasi militer di Gaza. Zamir menegaskan peningkatan tekanan bertujuan untuk membebaskan sandera dan mengalahkan Hamas.

Netanyahu sendiri, dalam pernyataan video, menyebutkan rapat kabinet keamanan membahas "tahap selanjutnya" perang Gaza. Pernyataan ini muncul beberapa jam setelah serangan rudal Houthi di dekat Bandara Ben Gurion.

Serangan udara dan darat Israel di Gaza telah berlanjut sejak Maret lalu, setelah gagal mencapai gencatan senjata yang didukung AS. Selain perluasan serangan, kabinet juga menyetujui rencana baru distribusi bantuan di Gaza, meski belum jelas kapan pasukan akan diizinkan masuk.

Israel, yang saat ini menguasai sepertiga wilayah Gaza, menghadapi tekanan internasional yang semakin besar untuk mencabut blokade bantuan kemanusiaan yang diberlakukan sejak Maret. Israel berdalih blokade diperlukan karena Hamas menyita bantuan untuk kepentingan sendiri, tuduhan yang dibantah Hamas dan sejumlah organisasi HAM internasional.

Also Read

Tags

Tinggalkan komentar