Internationalmedia.co.id – News melaporkan, angka korban jiwa akibat gempa dahsyat yang mengguncang Tibet, China, terus meningkat. Jumlah korban jiwa kini mencapai 53 orang, sementara lebih dari 60 lainnya mengalami luka-luka. Gempa berkekuatan Magnitudo 6,8 (menurut Pusat Jaringan Gempa China), atau Magnitudo 7,1 (menurut USGS), mengguncang wilayah Tingri, daerah pedesaan yang menjadi pintu gerbang utara ke Everest, pada Selasa (7/1) sekitar pukul 09.05 waktu setempat. Pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer.
Guncangan kuat terasa hingga Shigatse, kota dengan populasi 800.000 jiwa, yang juga merupakan tempat kedudukan tradisional Panchen Lama. Desa-desa di Tingri mengalami kerusakan parah akibat gempa utama dan puluhan gempa susulan yang kekuatannya mencapai Magnitudo 4,4. Video yang beredar di media sosial memperlihatkan kerusakan bangunan yang signifikan, seperti toko yang hancur di Lhatse.

Tercatat tiga kota dan 27 desa berada dalam radius 20 kilometer dari episentrum gempa, dengan total populasi sekitar 6.900 jiwa. Pemerintah setempat, menurut laporan Xinhua, tengah bekerja keras untuk melakukan asesmen dampak gempa dan mendata korban. Gempa ini juga dirasakan di negara-negara tetangga seperti Nepal, Bhutan, dan India.