Kabar mengejutkan datang dari Vatikan. Internationalmedia.co.id melaporkan wafatnya Paus Fransiskus pada Senin (21/4) di usia 88 tahun. Kepergian pemimpin spiritual umat Katolik dunia ini meninggalkan duka mendalam bagi jutaan orang di seluruh penjuru dunia. Kardinal Kevin Farrell mengumumkan kabar duka tersebut melalui saluran Telegram Vatikan pukul 07.35 waktu setempat (05.35 GMT), "Pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa," tulisnya.
Meninggalnya Paus Fransiskus terjadi sehari setelah ia tampil di Lapangan Santo Petrus pada Minggu (20/4) dalam perayaan Paskah. Meskipun kondisi kesehatannya sempat memburuk akibat pneumonia yang mengharuskannya menjalani perawatan selama lima minggu dan membatasi aktivitasnya, Paus tetap memberikan pesan Paskah, "Urbi et Orbi," yang dibacakan oleh ajudannya. Ia hanya muncul di balkon utama Basilika Santo Petrus untuk memberikan berkat.
Dalam pesan tersebut, Paus Fransiskus menyoroti situasi di Gaza yang disebutnya "dramatis dan menyedihkan." Ia menyerukan gencatan senjata segera, pembebasan sandera, dan bantuan bagi warga yang kelaparan. Paus juga mengutuk meningkatnya antisemitisme di dunia dan menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Israel dan Palestina. Bahkan sebelum perawatannya, Paus Fransiskus telah beberapa kali mengkritik keras situasi kemanusiaan di Gaza yang disebutnya "sangat serius dan memalukan" pada Januari lalu. Kepergiannya meninggalkan warisan besar dalam upaya perdamaian dan kemanusiaan.
