JAKARTA—-Primatek Group, salah satu perintis industri tekstil di Indonesia menggaungkan solusi berkelanjutannya di Indo Intertex 2024.
Indonesia berada dalam sepuluh besar negara produsen garmen dan tekstil secara global yang mempekerjakan sekitar tiga juta orang, mendapat sorotan dampak signifikan dalam industri ini.
Besarnya pasar yang diperkirakan sebesar USD 13,83 miliar pada tahun 2024 dan nilai ekspor sebesar US$3,7 miliar pada tahun 2023, Indonesia memainkan peran penting dalam menyuplai garmen dan tekstil ke perusahaan raksasa global seperti H&M, Adidas, Zara dan banyak merek terkemuka lainnya.
Kini industri ini menghadapi tantangan keberlanjutan, khususnya dalam pengelolaan air limbah.
Pabrik tekstil adalah salah satu pencemar air terbesar di dunia yang membuang bahan kimia berbahaya ke sungai hingga merugikan bagi manusia maupun pertanian.
Primatek menjawab tantangan ini dan telah bekerjasama dengan para pemimpin industri untuk mengatasinya.
“Program Zero Discharge of Hazardous Chemicals (ZDHC) atau Nol Pembuangan Bahan Kimia Berbahaya adalah inisiatif revolusioner yang menyatukan merek global, pemasok, dan produsen di seluruh industri tekstil dan alas kaki dalam misi bersama nutuk menghilangkan bahan kimia berbahaya dari rantai nilai tekstil dan alas kaki global,” terang Steffi Widmer, Media and Communications Director, Primatek, dalam konferensi pers di booth Primatex area pameran Indo Intertex 2024, JIExpo Kemayoran Jakarta, Kamis (21/3).
Steffi Widmer menambahkan, visi ZDHC adalah untuk mendorong implementasi secara luas khususnya bagi penggunaan kimia yang berkelanjutan dan praktik terbaik untuk melindungi konsumen, pekerja, dan lingkungan.
Dengan menetapkan dan mengimplementasikan panduan dan standar yang komprehensif, ZDHC memberdayakan seluruh pemangku kepentingan untuk membuat keputusan yang tepat dan beralih ke praktik manajemen kimia yang lebih aman.
“Bersama-sama, membentuk kembali masa depan industri, memastikan bahwa dunia mode tidak hanya bergaya tetapi juga berkelanjutan dan aman untuk generasi yang akan datang. #Roadmaptozero,” ujar Steffi Widmer.
Primatek bekerjasama dengan TextilColor dan Panta Rei, menawarkan solusi untuk mengurangi dan menghilangkan bahan kimia berbahaya dalam proses tekstil.
Menurut Steffi Widmer Panta Rei, penyedia pengolahan air limbah terkemuka di dunia, mampu mengimplementasikan teknologi pengolahan air limbah yang aman sesuai dengan baku mutu dan biaya pengolahan yang efektif, dengan sembilan proyek di Indonesia dan akan terus berkembang dan lebih banyak lagi di masa yang akan datang.
TextilColor, perusahaan Swiss yang mengkhususkan diri dalam kimia tekstil berkontribusi pada tujuan ini dengan menyediakan solusi inovatif untuk pengolahan tekstil yang sesuai dengan panduan dan standar ZDHC.
Bermitra dengan TextilColor dan Panta Rei, kata Steffi Widmer Primatek Group mendapatkan akses menuju solusi canggih ini, memungkinkan pabrik pencelupan dan pabrik tekstil untuk mengurangi bahkan menghilangkan bahan kimia berbahaya dalam proses tekstil mereka sehingga sejalan dengan visi ZDHC akan industri mode bebas bahan kimia yang berbahaya.
Di Indo Intertex 2024, Primatek memperkenalkan mesin Lab Dispensing Otomatis dari Odesi, merevolusi cara kerja pabrik pencelupan dengan peningkatan efisiensi, akurasi yang lebih tinggi, limbah lebih sedikit, dan kemampuan digitalisasi dan otomatisasi yang lebih maju. ***