Internationalmedia.co.id memberitakan bantahan keras dari pemerintah China terkait klaim Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, yang menuduh Beijing memasok senjata ke Rusia. Kementerian Luar Negeri China menegaskan, negaranya tidak pernah memberikan senjata mematikan kepada pihak manapun yang terlibat dalam konflik Ukraina.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, dalam pernyataan resminya menyatakan bahwa China selalu menerapkan kontrol ketat terhadap barang-barang dengan fungsi ganda. Pernyataan ini disampaikan sebagai respons atas pernyataan Zelensky yang menyebutkan adanya informasi intelijen terkait pasokan senjata dari China ke Moskow.
Beijing menekankan konsistensi dan kejelasan posisinya dalam konflik Ukraina, menyatakan komitmennya untuk mengakhiri permusuhan dan mendorong perundingan damai. Meskipun demikian, hubungan dekat China dengan Rusia telah menuai kritik dari negara-negara Barat, yang menilai hal tersebut memberikan dukungan ekonomi dan diplomatik signifikan kepada Moskow.
Zelensky, dalam konferensi pers di Kyiv, mengungkapkan informasi intelijen yang menunjukkan keterlibatan China dalam pasokan senjata ke Rusia, bahkan menyebutkan kemungkinan keterlibatan perwakilan China dalam produksi senjata di wilayah Rusia. Ia mengatakan Ukraina siap untuk membahas detail informasi tersebut.
Klaim Zelensky ini semakin meningkatkan ketegangan antara Kyiv dan Beijing. Sebelumnya, Zelensky juga telah menyinggung keberadaan 155 warga negara China yang diduga membantu invasi Rusia, dan bahkan menyebutkan penangkapan dua warga negara China yang bertempur bersama pasukan Rusia di Donetsk. internationalmedia.co.id akan terus memantau perkembangan situasi ini.
