Ancaman Keras Israel Setelah Hamas Tolak Gencatan Senjata

internationalmedia_admin

Ancaman Keras Israel Setelah Hamas Tolak Gencatan Senjata

Internationalmedia.co.id melaporkan, ketegangan antara Israel dan Hamas kembali meningkat setelah Hamas menolak tawaran gencatan senjata dari Israel. Penolakan ini memicu serangan balasan dari Israel yang mengakibatkan puluhan korban jiwa di Jalur Gaza.

Tawaran gencatan senjata yang diajukan Israel mencakup pembebasan 1.231 tahanan Palestina sebagai imbalan atas pembebasan 10 sandera yang masih ditahan Hamas. Namun, Israel juga menuntut perlucutan senjata dari pejuang Hamas, sebuah syarat yang ditolak mentah-mentah oleh kelompok tersebut. Khalil al-Hayya, kepala negosiator Hamas, menegaskan bahwa Hamas menginginkan kesepakatan komprehensif yang meliputi pertukaran tahanan, penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza, dan dimulainya rekonstruksi. Ia menyebut tawaran Israel sebagai "kesepakatan parsial" yang hanya kedok agenda politik Benjamin Netanyahu.

Ancaman Keras Israel Setelah Hamas Tolak Gencatan Senjata
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

Sebagai respons atas penolakan tersebut, Israel melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza, menewaskan sedikitnya 24 warga sipil, termasuk 10 anggota satu keluarga. Serangan tersebut juga menghantam tenda-tenda pengungsi, menambah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang telah mengungsi sejak perang dimulai Oktober 2023 lalu. Mahmud Bassal, juru bicara badan pertahanan sipil Gaza, mengkonfirmasi jumlah korban dan menggambarkan situasi di lapangan. PBB sendiri telah memperingatkan kondisi kemanusiaan yang semakin memburuk di Gaza, dengan kekurangan obat-obatan dan kebutuhan pokok lainnya.

Menanggapi penolakan Hamas, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan militernya untuk meningkatkan tekanan terhadap Hamas. Netanyahu menegaskan bahwa Israel akan terus berjuang hingga menang, meskipun perang ini telah menimbulkan kerugian besar. Upaya mediasi oleh Mesir untuk mengembalikan gencatan senjata sejauh ini belum membuahkan hasil. Hamas bersikeras hanya akan membebaskan sandera yang tersisa sebagai bagian dari kesepakatan komprehensif untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama 18 bulan ini. Situasi di Jalur Gaza tetap tegang dan rawan eskalasi.

Also Read

Tags

Tinggalkan komentar