Serangan udara Israel kembali menorehkan duka mendalam di Gaza. Internationalmedia.co.id melaporkan, sedikitnya 12 warga Palestina tewas dalam serangan drone di dekat Khan Younis, Gaza selatan, Rabu (4/6). Korban jiwa bahkan termasuk anak-anak dan perempuan. Insiden ini menambah daftar panjang korban sipil dalam konflik yang tak kunjung usai.
Menurut badan pertahanan sipil Gaza, serangan tersebut menghantam tenda pengungsian warga Palestina. Mahmud Bassal, juru bicara badan tersebut, menyatakan keprihatinan atas jatuhnya korban jiwa yang signifikan. Laporan lain menyebutkan empat korban tewas tambahan dalam serangan terpisah di wilayah yang sama. Pihak militer Israel hingga saat ini belum memberikan tanggapan resmi terkait insiden tersebut.

Ketegangan di Khan Younis meningkat tajam. Warga setempat melaporkan peningkatan serangan udara dan serangan tank Israel. Sehari sebelumnya, militer Israel menyebarkan selebaran peringatan kepada penduduk setempat untuk mengungsi ke wilayah barat, dengan alasan akan melancarkan operasi militer terhadap Hamas dan kelompok militan lainnya.
Insiden ini bukan yang pertama. Sebelumnya, Palang Merah Internasional melaporkan 27 warga Palestina tewas ditembak pasukan Israel saat menunggu bantuan kemanusiaan di Rafah. Militer Israel menyatakan sedang menyelidiki insiden tersebut, menyebut tembakan peringatan dilepaskan karena adanya pendekatan yang membahayakan dari pihak yang dicurigai.
Kecaman keras datang dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Volker Turk, kepala hak asasi manusia PBB, menyebut serangan mematikan terhadap warga sipil di sekitar lokasi distribusi bantuan kemanusiaan sebagai kejahatan perang. Ia menekankan bahwa serangan yang menarget warga sipil merupakan pelanggaran berat hukum internasional. Dunia internasional pun kini menunggu respon atas tragedi kemanusiaan ini.