Skandal Baru Guncang Jepang: Marinir AS Diduga Lakukan Pemerkosaan

internationalmedia_admin

Skandal Baru Guncang Jepang: Marinir AS Diduga Lakukan Pemerkosaan

Internationalmedia.co.id memberitakan kasus terbaru yang mengguncang Jepang. Dua marinir Amerika Serikat di Okinawa, Jepang, tengah menjadi sorotan setelah diduga melakukan pemerkosaan. Kasus ini menambah daftar panjang insiden serupa yang memicu kemarahan warga setempat dan kembali memperkeruh hubungan antara Jepang dan Amerika Serikat.

Seorang pejabat kepolisian setempat mengungkapkan kepada internationalmedia.co.id bahwa seorang marinir AS berusia 20-an tahun diduga memperkosa seorang wanita Jepang di pangkalan militer Amerika pada bulan Maret lalu. Lebih mengejutkan lagi, marinir tersebut juga diduga melukai wanita lain. Tidak hanya satu kasus, marinir lain, juga berusia 20-an tahun, diduga melakukan pemerkosaan terhadap wanita Jepang di pangkalan yang sama pada Januari 2025. Kedua kasus ini kini telah diserahkan kepada jaksa penuntut untuk proses hukum lebih lanjut.

Skandal Baru Guncang Jepang: Marinir AS Diduga Lakukan Pemerkosaan
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

Menanggapi kasus ini, Duta Besar AS untuk Jepang, George Glass, menyatakan bahwa Washington akan bekerja sama sepenuhnya dengan otoritas Jepang dalam penyelidikan. Glass menekankan komitmennya untuk mencegah tindakan yang dapat merusak hubungan bilateral yang telah terjalin selama beberapa dekade. Sebagai bentuk itikad baik dan upaya meredakan ketegangan, anggota angkatan bersenjata AS akan berpatroli bersama pejabat dan warga Jepang di Okinawa pada Jumat mendatang. Patroli gabungan ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan sejak 1973.

Kasus ini bukanlah yang pertama. Seorang marinir AS berusia 21 tahun telah didakwa melakukan pemerkosaan pada Juni tahun lalu, dan beberapa bulan sebelumnya, seorang prajurit AS berusia 25 tahun didakwa atas dugaan penyerangan terhadap seorang gadis di bawah umur. Gubernur Okinawa, Denny Tamaki, menyebut kasus-kasus terbaru ini "menyedihkan" dan mendesak militer AS untuk mencegah insiden serupa terulang. Meskipun Juru bicara pemerintah Jepang, Yoshimasa Hayashi, enggan berkomentar langsung, ia menegaskan bahwa kejahatan yang dilakukan oleh prajurit AS "tidak dapat diterima".

Ketegangan antara warga Okinawa dan pangkalan-pangkalan AS memang telah berlangsung lama. Data kepolisian menunjukkan bahwa tahun lalu, sebanyak 80 orang yang terkait dengan militer AS didakwa di Okinawa atas berbagai kejahatan. Kasus ini sekali lagi menyoroti kompleksitas hubungan antara kedua negara dan tantangan dalam menjaga stabilitas keamanan regional.

Also Read

Tags

Tinggalkan komentar