Internationalmedia.co.id melaporkan, gencatan senjata Paskah yang diharapkan membawa kedamaian di Ukraina berakhir dengan serangan udara Rusia yang kembali menggempur wilayah timur dan selatan. Moskow dan Kyiv saling tuding sebagai pihak yang melanggar kesepakatan gencatan senjata tersebut.
Gubernur Dnipropetrovsk, Sergiy Lysak, menginformasikan melalui Telegram bahwa serangan drone Rusia telah menghantam wilayahnya pada Senin pagi. Sebuah rumah rusak dan sebuah tempat makan terbakar, namun untungnya tidak ada korban jiwa. Sementara itu, Gubernur Mykolaiv, Vitaliy Kim, juga melaporkan serangan rudal Rusia di wilayahnya, meski tanpa menimbulkan korban atau kerusakan berarti. Jenis rudal yang digunakan masih dalam penyelidikan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebelumnya telah menuduh Rusia melakukan lebih dari 2000 pelanggaran gencatan senjata Paskah. Ia bahkan menyatakan tidak ada peringatan serangan udara di seluruh Ukraina selama periode gencatan senjata tersebut. Zelensky pun menyerukan perpanjangan jeda serangan, khususnya dengan meminta penghentian serangan menggunakan drone dan rudal jarak jauh terhadap infrastruktur sipil selama minimal 30 hari. Namun, seruan tersebut tampaknya tak digubris Moskow. Situasi di lapangan menunjukkan bahwa konflik di Ukraina masih jauh dari kata selesai.
