Internationalmedia.co.id melaporkan adanya kerusakan di beberapa fasilitas nuklir Iran menyusul serangan yang diduga dilakukan Israel. Behrouz Kamalvandi, juru bicara Badan Energi Atom Iran, menyatakan kerusakan terbatas terjadi di situs nuklir Fordow dan Isfahan. Di Fordow, kerusakan terkonsentrasi dan tidak sampai menimbulkan dampak pada area perkotaan. Sementara di Isfahan, serangan mengenai beberapa titik, termasuk gudang yang terbakar. Kamalvandi memastikan kerusakan tidak meluas dan tidak menimbulkan risiko kontaminasi.
Pernyataan terpisah dari Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi, mengonfirmasi serangan tersebut. Grossi menyebutkan bahwa Iran melaporkan serangan di fasilitas pengayaan bahan bakar Fordow dan di Isfahan, yang meliputi pusat pembuatan plat bahan bakar, pusat produksi bahan bakar, dan fasilitas konversi uranium. Lebih mengejutkan lagi, Grossi mengungkapkan kerusakan signifikan di fasilitas pengayaan uranium Natanz. Komponen utama di permukaan tanah, tempat Iran memproduksi uranium diperkaya hingga 60 persen U-235, hancur total.
Serangan besar-besaran yang diduga dilakukan Israel pada Jumat (13/6) menargetkan lebih dari 200 lokasi nuklir dan militer di Iran. Teheran membalas dengan serangan drone dan rudal pada Jumat dan Sabtu pagi, menargetkan wilayah Israel. Insiden ini mengakibatkan korban jiwa yang signifikan, dengan sedikitnya 78 warga Iran tewas, termasuk komandan senior dan ilmuwan nuklir. Serangan balasan Iran juga dilaporkan menyebabkan dua kematian di Israel. Kejadian ini meningkatkan ketegangan geopolitik di kawasan Timur Tengah.
