Internationalmedia.co.id melaporkan, tegangan antara Iran dan Israel semakin memanas. Iran menolak tawaran negosiasi gencatan senjata di tengah serangan bertubi-tubi yang dilancarkan Israel sejak Jumat lalu. Informasi ini didapat dari pejabat anonim yang mengetahui langsung perkembangan situasi tersebut, mengingat sensitivitas konflik yang sedang berlangsung.
Menurut pejabat tersebut, Iran telah menyampaikan kepada mediator Qatar dan Oman bahwa mereka hanya akan berunding setelah memberikan balasan atas serangan pendahuluan Israel. Iran menegaskan sikap tegasnya: tidak akan bernegosiasi di bawah tekanan serangan. Serangan Israel yang menghancurkan komando militer dan merusak situs nuklir Iran, telah memicu ancaman balasan keras dari Teheran. Iran bahkan bersumpah akan membuka ‘gerbang neraka’.
Klaim yang menyebutkan Iran meminta Oman dan Qatar untuk melibatkan AS dalam mediasi gencatan senjata dan perundingan nuklir, dibantah oleh pejabat tersebut. Hingga saat ini, Kementerian Luar Negeri Iran, Qatar, dan Oman belum memberikan tanggapan resmi terkait hal ini.
Oman dan Qatar, yang selama ini berperan sebagai penengah dalam perundingan nuklir AS-Iran, kini menghadapi tantangan besar. Putaran terakhir perundingan bahkan dibatalkan sehari setelah serangan besar-besaran Israel. Kedua negara tersebut memiliki hubungan baik dengan Iran dan AS, serta telah melakukan komunikasi langsung dengan Israel. Peran mereka dalam menjembatani perdamaian antara dua negara yang berseteru ini patut dinantikan.
