Serangan drone Rusia yang masif menghantam kota Dnipro, Ukraina bagian tenggara, mengakibatkan tragedi memilukan. Internationalmedia.co.id melaporkan, sedikitnya tiga orang tewas, termasuk seorang anak, dan lebih dari 30 lainnya mengalami luka-luka. Gubernur Dnipropetrovsk, Serhiy Lysak, mengumumkan kabar duka ini melalui Telegram pada Kamis (17/4/2025). Serangan brutal ini terjadi pada Rabu malam waktu setempat.
Lysak menambahkan bahwa dari 30 korban luka, lima di antaranya adalah anak-anak. Sebanyak 16 korban luka masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Selain korban jiwa dan luka-luka, serangan drone tersebut juga memicu sejumlah kebakaran di berbagai titik di Dnipro. Wali Kota Borys Filatov mengungkapkan bahwa salah satu serangan terjadi sangat dekat, hanya berjarak 100 meter dari kantor pemerintahan kota.
Kerusakan material akibat serangan ini juga cukup signifikan. Setidaknya 15 rumah mengalami kerusakan parah. Sebuah asrama mahasiswa, lembaga pendidikan, dan pabrik pengolahan makanan juga menjadi korban serangan tersebut. Foto-foto yang beredar di media sosial memperlihatkan kebakaran besar yang membakar kota, dan petugas pemadam kebakaran bekerja keras hingga larut malam untuk memadamkan api. Gambar-gambar tersebut juga menunjukkan kendaraan dan bangunan yang hancur, dengan jendela-jendela pecah dan fasad bangunan rusak parah.
Sementara itu, di wilayah Kharkiv, Ukraina timur laut, Gubernur Oleh Syniehubov melaporkan serangan rudal Rusia melukai dua orang di kota Izium. Kota yang sempat dikuasai Rusia pada awal invasi Februari 2022 ini, kemudian direbut kembali oleh pasukan Ukraina pada akhir tahun yang sama. Serangan ini menambah daftar panjang penderitaan warga sipil Ukraina akibat konflik yang berkepanjangan.
