Pernyataan Internationalmedia.co.id mengutip pernyataan mengejutkan dari Komisaris Tinggi PBB untuk HAM, Volker Turk, yang menyebut rencana Israel untuk memperluas operasi militer di Jalur Gaza sebagai momen sangat berbahaya bagi warga sipil. Pernyataan tersebut disampaikan Turk saat kunjungannya ke Kopenhagen, Denmark, Rabu (7/5/2025). Ia menggambarkan situasi tersebut sebagai "lebih banyak kehancuran, lebih banyak kebencian, lebih banyak dehumanisasi."
Sebelumnya, pada Senin (5/5/2025), Israel mengumumkan perluasan operasi militer yang menurut pejabatnya akan mencakup "penaklukan" wilayah Palestina. Selasa (6/5/2025), Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, bahkan menyatakan Gaza akan "dihancurkan seluruhnya." Pernyataan ini langsung menuai kecaman dari berbagai negara dan pemimpin dunia.

Turk mendesak semua pihak untuk mencari solusi damai, bukan terus berkonflik. Ia menekankan perlunya gencatan senjata segera dan penyelesaian politik yang membebaskan semua sandera tanpa syarat. Lebih lanjut, ia juga menyerukan pencabutan blokade Gaza dan pengiriman bantuan kemanusiaan sesuai hukum internasional.
Situasi ini, menurut Turk, menunjukkan betapa Dewan Keamanan PBB gagal menjalankan fungsinya dalam mengatasi krisis global. Ia berharap negara-negara kuat dunia, khususnya, akan menunjukkan kepemimpinan untuk perdamaian, bukan perang. Pernyataan ini menjadi sorotan internasional, mengingat potensi dampak kemanusiaan yang mengerikan dari rencana Israel tersebut.