Internationalmedia.co.id memberitakan pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang mengungkap tiga tujuan utama negaranya dalam operasi militer selama lima hari terakhir di Iran. Serangan yang disebut Netanyahu telah "mengubah wajah Timur Tengah" ini ternyata memiliki target spesifik.
Netanyahu, dalam konferensi pers Senin (16/6), secara gamblang menjelaskan tiga tujuan utama operasi tersebut. Pertama, pemusnahan program nuklir Iran. Kedua, pemusnahan kemampuan produksi rudal balistik Iran. Ketiga, yang tak kalah penting, pemusnahan poros terorisme yang didukung Iran di kawasan Timur Tengah.

"Kami akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan ini, dan kami berkoordinasi dengan baik dengan Amerika Serikat," tegas Netanyahu. Ia bahkan berani mengklaim bahwa operasi militer ini dapat memicu "perubahan radikal" di dalam Iran sendiri.
Serangan besar-besaran yang dimulai Jumat (13/6) menyasar target militer dan nuklir di berbagai wilayah Iran. Netanyahu menyatakan telah berhasil menyingkirkan sejumlah pemimpin keamanan Iran, termasuk tiga kepala staf, komandan angkatan udara, dan dua kepala intelijen. Ia juga mengklaim bahwa serangan tersebut telah mengubah persepsi rakyat Iran terhadap pemerintah mereka sendiri.
Data dari Teheran menyebutkan sedikitnya 224 korban jiwa, termasuk komandan militer top, ilmuwan nuklir, dan warga sipil. Sementara itu, laporan kantor Perdana Menteri Israel menyebutkan sedikitnya 24 warga negaranya tewas akibat serangan balasan dari Iran. Konflik ini memicu kekhawatiran akan meluasnya pertempuran di kawasan tersebut. Pernyataan Netanyahu ini tentu saja membuka babak baru dalam ketegangan antara Israel dan Iran.