Pengunduran diri Mike Waltz dari jabatan Penasihat Keamanan Nasional AS mengejutkan banyak pihak. Internationalmedia.co.id sebelumnya memberitakan spekulasi yang berkembang di media. Namun, Wakil Presiden AS, JD Vance, memberikan klarifikasi mengejutkan dalam wawancara dengan Fox News. Vance membantah kabar pemecatan dan justru menyebutnya promosi jabatan. Menurut Vance, Waltz akan menjabat sebagai Duta Besar AS untuk PBB, sebuah posisi yang membutuhkan persetujuan Senat.
Vance mengkritik media yang memberitakan pengunduran diri Waltz sebagai pemecatan, mengatakan bahwa hal itu merupakan upaya untuk mempromosikan Waltz. Ia membandingkannya dengan tindakan Presiden Trump di masa lalu yang memecat banyak pejabat tanpa menawarkan posisi lain yang setara. Vance menegaskan bahwa Trump dan dirinya selalu mendukung para pejabat pemerintahan.

Lebih lanjut, Vance memastikan posisi Menteri Pertahanan Pete Hegseth aman dan tidak akan diganti. Ia juga membantah isu bahwa pengunduran diri Waltz terkait dengan kebocoran percakapan di aplikasi Signal yang sebelumnya diungkap oleh The Atlantic. Percakapan tersebut melibatkan pejabat tinggi, termasuk Hegseth dan Waltz, yang membahas serangan terhadap kelompok pemberontak Houthi di Yaman. Vance menekankan komitmen Trump dan dirinya untuk selalu membela para pejabat yang dianggap loyal. Ia pun memastikan dukungan penuh terhadap Waltz selama proses konfirmasi Senat.