Internationalmedia.co.id memberitakan perkembangan terbaru terkait konflik Ukraina-Rusia. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan kesiapannya bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Turki, Kamis (15/5). Zelensky telah mengkonfirmasi kehadirannya di Ankara, namun hingga kini Putin masih belum memberikan konfirmasi.
Menurut laporan internationalmedia.co.id, Zelensky akan bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan terlebih dahulu. Keduanya akan menunggu kedatangan Putin untuk memulai perundingan damai. Zelensky menegaskan tekadnya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata. "Untuk mencapai gencatan senjata, saya harus berunding dengan (Putin), karena hanya dialah yang dapat memutuskannya," ujar Zelensky kepada wartawan di Kyiv.

Namun, jika Putin tak hadir, Zelensky mengancam akan meminta negara-negara Eropa dan Amerika Serikat untuk menjatuhkan sanksi tambahan yang lebih berat terhadap Rusia. Tekanan dari Washington untuk kedua pihak agar berunding telah meningkat sejak Presiden AS Donald Trump kembali menjabat. Trump bahkan menyatakan bahwa Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, akan hadir dalam pertemuan tersebut.
Sebelumnya, para pemimpin Eropa telah melayangkan ancaman sanksi besar-besaran terhadap Rusia jika Putin menolak usulan gencatan senjata selama 30 hari. Ancaman ini, yang membutuhkan dukungan AS, belum berhasil membuat Putin bergeming. Kanselir Jerman, Friedrich Merz, kembali menegaskan ancaman sanksi tersebut, menyatakan bahwa jika tidak ada kemajuan nyata, Eropa akan mempertimbangkan pengetatan sanksi secara signifikan. Presiden Prancis, Emmanuel Macron, juga mendukung penerapan sanksi baru, dengan sektor keuangan, minyak, dan gas sebagai target potensial. Pertemuan di Turki ini menjadi titik krusial dalam upaya mengakhiri konflik yang berkepanjangan.