Internationalmedia.co.id melaporkan, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, mendesak rekannya dari Rusia, Sergei Lavrov, untuk mengakhiri konflik di Ukraina yang disebutnya sebagai perang tak masuk akal. Pernyataan ini disampaikan menyusul percakapan telepon antara kedua diplomat tersebut pada Minggu lalu, seperti yang diumumkan oleh juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Tammy Bruce.
Rubio menekankan komitmen Amerika Serikat untuk memfasilitasi perundingan damai dan mengakhiri perang segera. Pembicaraan tersebut terjadi menjelang tawaran gencatan senjata tiga hari dari Presiden Rusia Vladimir Putin, yang diumumkan bertepatan dengan peringatan berakhirnya Perang Dunia II. Meskipun adanya tawaran gencatan senjata, Rubio menilai pekan ini krusial dalam menentukan keberhasilan upaya perdamaian.

Dalam wawancara terpisah dengan NBC News, Rubio menyampaikan adanya optimisme, namun juga realisme, terkait prospek perdamaian. Ia menyiratkan bahwa AS mungkin perlu memprioritaskan hal lain jika upaya perdamaian tidak membuahkan hasil. Pernyataan ini muncul setelah janji Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri perang pada hari pertama masa jabatannya. Situasi di Ukraina masih terus menjadi sorotan dunia, dengan berbagai pihak berharap segera tercapainya solusi damai.