Internationalmedia.co.id melaporkan eskalasi konflik antara Israel dan Iran yang kini mencapai titik kritis. Kedua negara terlibat pertukaran serangan rudal, dengan fasilitas kilang minyak menjadi target utama. Ketegangan bermula dari serangan mendadak Israel ke Teheran pada Jumat (13/6), yang mengakibatkan kerusakan bangunan dan korban jiwa di kalangan pejabat militer dan ilmuwan nuklir Iran.
Balas dendam Iran pun tak terelakkan. Sejumlah 100 rudal dilepaskan ke wilayah Israel pada Jumat siang. Meski klaim Israel berhasil mencegat sebagian besar rudal tersebut, perang kilang minyak pun dimulai. Serangan Israel ke depot minyak Shahran di Teheran, meski diklaim Iran terkendali, menandai babak baru konflik ini.
Namun, serangan balasan Iran tak kalah dahsyat. Ledakan besar mengguncang Tel Aviv dan Yerusalem, disertai sirene peringatan serangan udara yang membahana. Media melaporkan langit Tel Aviv dihujani rudal, sementara militer Israel mengkonfirmasi peluncuran rudal dari Iran dan meminta warga berlindung.
Konflik semakin memanas ketika kilang minyak kedua negara menjadi sasaran. Iran melaporkan serangan Israel ke kilang minyak Isfahan, meski menegaskan operasional kilang tetap berjalan normal. Di sisi lain, Israel mengakui kerusakan "lokal" pada infrastruktur kilang minyak Haifa akibat serangan balasan Iran, walaupun operasional kilang tetap berlanjut. Laporan menyebutkan sekitar 80 rudal Iran menghujani Israel semalam, 40 di antaranya menarget wilayah utara, tempat Haifa berada. Eskalasi ini menimbulkan kekhawatiran akan meluasnya konflik dan dampaknya terhadap stabilitas regional. Perkembangan situasi terus dipantau.
