Internationalmedia.co.id – News melaporkan kabar mengejutkan dari Teluk Guantanamo. Pemerintahan Presiden Joe Biden berhasil mengurangi jumlah tahanan di penjara kontroversial tersebut secara signifikan. Sebanyak 11 tahanan telah dipindahkan ke Oman, meninggalkan hanya 15 tahanan yang masih berada di fasilitas tersebut. Pengiriman ini merupakan bagian dari upaya besar-besaran pemerintahan Biden untuk menutup penjara yang telah lama menjadi sorotan dunia ini.
Militer AS dalam keterangan resminya kepada internationalmedia.co.id menyatakan bahwa ke-11 tahanan yang dipindahkan berasal dari Yaman. Dengan demikian, jumlah tahanan di Guantanamo kini jauh lebih sedikit dibandingkan saat penjara tersebut pertama kali dibuka pada 11 Januari 2002 di masa pemerintahan George W. Bush. Pada puncaknya di tahun 2003, penjara ini pernah menampung hingga 680 tahanan.
Guantanamo, yang awalnya didirikan untuk menahan tersangka teroris dan "kombatan musuh ilegal" pasca serangan 11 September 2001, kini hampir kosong. Penutupan penjara ini merupakan janji kampanye Biden yang mendapat dukungan luas dari berbagai kalangan. Dalam pernyataannya, pihak militer AS menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Oman atas kerja samanya dalam proses pemindahan tahanan ini, dan berharap kerja sama serupa akan berlanjut untuk mencapai tujuan penutupan Guantanamo. Proses pemindahan ini menunjukkan komitmen AS untuk mengurangi populasi tahanan secara bertanggung jawab dan akhirnya menutup fasilitas tersebut.
