Berita mengejutkan datang dari Dallas, Amerika Serikat. Internationalmedia.co.id melaporkan aksi penembakan brutal di Sekolah Menengah Wilmer-Hutchins telah melukai empat siswa. Kejadian siang hari Selasa (15/4) tersebut meninggalkan luka mendalam bagi para korban dan komunitas sekolah.
Keempat siswa laki-laki, berusia antara 15 hingga 18 tahun, mengalami luka tembak dengan tingkat keparahan yang bervariasi. Tiga di antaranya mengalami luka tembak, sementara satu siswa lainnya menderita luka di bagian bawah tubuh. Mereka langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis. Kondisi mereka, menurut laporan Departemen Pemadam Kebakaran Dallas, beragam, mulai dari luka serius hingga luka yang tidak mengancam jiwa.
Petugas tanggap darurat tiba di lokasi kejadian tak lama setelah pukul 13.00 waktu setempat. Beberapa jam setelah insiden tersebut, pihak berwenang mengumumkan penangkapan seorang tersangka. Namun, identitas pelaku dan motif penembakan masih dirahasiakan. Asisten kepala kepolisian Distrik Sekolah Independen Dallas, Christina Smith, menyatakan penyelidikan masih berlangsung dan belum ada informasi pasti mengenai penyebab penembakan.
Dalam konferensi pers yang digelar, pihak sekolah memberikan informasi terbatas. Pengawas Distrik Sekolah Independen Dallas, Stephanie Elizalde, mengungkapkan bahwa beberapa informasi masih belum akurat dan meminta pengertian publik. Sebagai langkah antisipasi, kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut diliburkan hingga akhir pekan, namun layanan konseling disediakan bagi para siswa yang membutuhkan. Ironisnya, sekolah ini pernah mengalami kejadian serupa pada bulan April lalu, di mana seorang siswa menembak kaki siswa lainnya.
Gubernur Texas, Greg Abbott, menyampaikan belasungkawa atas peristiwa mengerikan ini dan mengecam aksi kekerasan yang tidak berperikemanusiaan tersebut. Kasus ini kembali menyoroti masalah kekerasan senjata api di Amerika Serikat dan menimbulkan pertanyaan besar tentang keamanan di lingkungan sekolah. Internationalmedia.co.id akan terus memantau perkembangan kasus ini dan memberikan informasi terbaru.
