Kejadian luar biasa mengguncang Spanyol dan Portugal. Internationalmedia.co.id melaporkan pemadaman listrik massal melanda kedua negara, menyebabkan kekacauan dan kepanikan di tengah masyarakat. Jaringan kereta api lumpuh, komunikasi terputus, dan internet mati total. Bayangkan, hampir seluruh negeri gelap gulita.
Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, menyatakan belum ada informasi pasti penyebab pemadaman ini. Ia meminta masyarakat untuk tidak berspekulasi dan menghindari penyebaran informasi yang belum terverifikasi. Hanya sekitar 35 persen kapasitas listrik Spanyol yang berhasil dipulihkan. Di Portugal, situasi lebih parah, ibukota Lisbon masih gelap gulita meskipun listrik sudah kembali ke sekitar 750.000 pelanggan.

"Ini belum pernah terjadi sebelumnya di Spanyol," ungkap Carlos Candori, seorang pekerja konstruksi berusia 19 tahun yang terjebak di dalam kereta bawah tanah Madrid yang mati listrik. Ia juga menceritakan kesulitannya menghubungi keluarganya karena jaringan telepon lumpuh. Kepanikan massal pun terjadi. Warga berbondong-bondong menarik uang tunai dari bank, jalanan dipenuhi orang yang berusaha mendapatkan sinyal telepon, dan antrean panjang mengular di halte bus dan taksi.
Situasi semakin kacau dengan padamnya lampu lalu lintas. Polisi kewalahan mengatur lalu lintas yang macet parah. Pihak berwenang mengimbau warga untuk tidak menggunakan jalan raya, namun terbatasnya komunikasi menyulitkan upaya tersebut. Tragisnya, ratusan orang terjebak di lift, dan 286 operasi penyelamatan dilakukan di wilayah Madrid untuk membebaskan mereka.
Sanchez meminta masyarakat untuk tenang dan bertanggung jawab. Ia memastikan pemerintah berupaya keras memulihkan listrik secara nasional sesegera mungkin. Sistem kereta api nasional Spanyol juga terhenti total. Bahkan pembangkit listrik tenaga nuklir Spanyol otomatis mati sebagai tindakan pencegahan keselamatan, meskipun tetap dalam kondisi aman berkat generator diesel. Bencana ini menjadi pengingat betapa pentingnya infrastruktur kelistrikan yang handal dan tangguh.