Internationalmedia.co.id melaporkan kabar duka cita dari Vatikan. Paus Fransiskus, pemimpin spiritual umat Katolik sedunia, telah meninggal dunia pada Senin (21/4) di usia 88 tahun. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam, terutama mengingat komitmennya yang tak kenal lelah dalam memperjuangkan perdamaian global.
Sepanjang hidupnya, Paus Fransiskus tak pernah berhenti menyuarakan seruan damai, dari konflik di Gaza hingga perang di Ukraina. Ia secara lantang mengecam serangan Israel yang menewaskan anak-anak Palestina, menyebut pemboman sekolah berdasarkan "dugaan" keterlibatan militan Hamas sebagai tindakan keji. Hal ini disampaikan Paus saat konferensi pers usai kunjungannya ke Asia-Pasifik pada September 2024, seperti dikutip internationalmedia.co.id dari berbagai sumber berita internasional. Ia bahkan secara rutin berkomunikasi dengan jemaat Katolik di Gaza, mendengarkan langsung kesaksian mengerikan tentang situasi di sana.

Tidak hanya di Palestina, Paus Fransiskus juga berulang kali mendesak Rusia dan Ukraina untuk bernegosiasi dan mengakhiri konflik. Dalam wawancara dengan RTS pada Maret 2024, ia menekankan pentingnya keberanian untuk berdamai, meskipun harus menghadapi rasa malu. Baginya, menyelamatkan nyawa lebih penting daripada gengsi. Ia bahkan menyebut negara-negara seperti Turki yang berperan sebagai mediator.
Puncaknya, dalam khotbah Natal 2024, Paus Fransiskus menyerukan gencatan senjata di seluruh dunia, khususnya di Timur Tengah, Ukraina, dan Sudan. Ia menyebut situasi kemanusiaan di Gaza sangat serius dan mendesak pembebasan sandera. Bahkan hingga saat kondisinya mulai membaik, Paus Fransiskus masih menyampaikan pesan Paskah yang menyerukan gencatan senjata di Gaza, meminta pembebasan sandera dan bantuan bagi warga yang kelaparan. Pesan tersebut disampaikan melalui ajudan, mengingat kondisi kesehatannya yang tengah menurun.
Kini, suara lantang yang selalu menyerukan perdamaian itu telah sunyi. Vatikan mengumumkan kepergian Paus Fransiskus melalui pernyataan resmi pada Senin pagi. Kepergiannya meninggalkan warisan besar bagi dunia, sebuah teladan bagi mereka yang memperjuangkan perdamaian dan keadilan.