Kegagalan peluncuran kapal perang di Korea Utara (Korut) berbuntut panjang. Internationalmedia.co.id melaporkan, setidaknya lima pejabat Korut telah ditangkap menyusul insiden yang membuat Pemimpin Kim Jong Un murka tersebut. Kelima pejabat itu kini nasibnya berada di tangan sang pemimpin tertinggi.
Kantor berita AFP melaporkan penangkapan terbaru seorang pejabat, menambah daftar empat pejabat yang sebelumnya telah ditangkap. Insiden tersebut terjadi pada peluncuran kapal perang baru Angkatan Laut Korut seberat 5.000 ton minggu lalu. Pyongyang menyebutnya sebagai "kecelakaan serius" yang mengakibatkan kerusakan pada bagian dasar kapal perusak tersebut.

Kim Jong Un sendiri mengecam keras insiden ini sebagai "tindakan kriminal akibat kecerobohan total". Salah satu pejabat yang ditangkap adalah Ri Hyong Son, wakil direktur Departemen Industri Amunisi Komite Sentral Partai. KCNA, kantor berita resmi Korut, menyatakan Ri bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut. Tiga pejabat lainnya yang ditangkap sebelumnya termasuk kepala teknisi galangan kapal.
Manajer galangan kapal, Hong Kil Ho, juga telah dipanggil pihak berwenang. KCNA melaporkan upaya pemulihan kapal perang tengah dilakukan, dengan target penyelesaian dalam waktu sekitar 10 hari untuk mengembalikan posisi kapal ke keadaan semula. Proses pemompaan air laut dari ruangan yang terendam diperkirakan memakan waktu dua hingga tiga hari.
Sebelumnya, otoritas Korut menyalahkan "komando yang tidak berpengalaman dan kecerobohan operasional" sebagai penyebab kegagalan peluncuran. Insiden ini menjadi sorotan internasional, mengingat reaksi keras Kim Jong Un dan penangkapan sejumlah pejabat tinggi Korut.