Berita mengejutkan datang dari Iran. Internationalmedia.co.id melaporkan ledakan dahsyat mengguncang Pelabuhan Shahid Rajaee, pelabuhan terbesar di negara tersebut, Sabtu (26/4/2025) lalu. Tragedi ini menelan korban jiwa hingga 14 orang. Dugaan sementara mengarah pada kontainer bermuatan bahan kimia sebagai penyebab utama.
Juru bicara Organisasi Manajemen Krisis Iran, Hossein Zafari, kepada kantor berita ILNA yang dikutip Reuters, Minggu (27/4/2025), menyatakan bahwa bahan kimia dalam kontainer tersebut menjadi pemicu ledakan. Ironisnya, Zafari menambahkan bahwa pihaknya telah memperingatkan potensi bahaya tersebut beberapa waktu sebelum kejadian saat melakukan kunjungan ke pelabuhan. Peringatan akan bahaya kontainer bermuatan kimia itu rupanya tak diindahkan.

Meskipun bahan kimia diduga kuat sebagai penyebab, pemerintah Iran melalui juru bicaranya menegaskan bahwa penyelidikan masih berlangsung untuk memastikan penyebab pasti ledakan. Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, langsung memerintahkan penyelidikan menyeluruh dan mengirimkan menteri dalam negeri ke lokasi kejadian. Upaya pemadaman api dan pencegahan penyebaran juga tengah dilakukan secara intensif.
Rekaman video yang beredar di media sosial, seperti yang diunggah kantor berita Tasnim, memperlihatkan korban luka bergelimpangan di jalanan, menerima perawatan darurat di tengah kepanikan. Laporan awal dari TV pemerintah menyebutkan penanganan bahan mudah terbakar yang buruk sebagai "faktor penyebab". Seorang pejabat manajemen krisis setempat bahkan menyatakan ledakan terjadi setelah beberapa peti kemas di pelabuhan meledak. Petugas bea cukai pelabuhan juga mengkonfirmasi evakuasi truk-truk dari lokasi kejadian, dan tempat penyimpanan kontainer yang meledak diduga berisi barang berbahaya dan bahan kimia. Akibat insiden ini, aktivitas di Pelabuhan Shahid Rajaee untuk sementara dihentikan.