Internationalmedia.co.id melaporkan sebuah tragedi mengerikan yang mengguncang Pelabuhan Shahid Rajaee, Iran. Ledakan dahsyat yang terjadi Sabtu (26/4/2025) waktu setempat telah menewaskan sedikitnya 40 orang, angka yang terus meningkat dari laporan awal yang menyebutkan hanya delapan korban jiwa. Ratusan lainnya mengalami luka-luka. Insiden ini meninggalkan pertanyaan besar: apa penyebab sebenarnya ledakan tersebut?
Kepulan asap hitam pekat membubung tinggi ke langit, terlihat jelas dalam tayangan televisi pemerintah Iran. Api yang berkobar hebat di area pelabuhan, yang merupakan pelabuhan komersial terbesar di Iran, membutuhkan waktu berjam-jam untuk dipadamkan. Bahkan Rusia turut mengirimkan tim penyelamat untuk membantu upaya pemadaman. Kedutaan Besar Rusia menyatakan bahwa Presiden Vladimir Putin telah memerintahkan pengiriman segera beberapa pesawat berisi spesialis dari Kementerian Situasi Darurat Rusia untuk membantu operasi pemadaman kebakaran di Pelabuhan Shahid Rajaee.

Berbagai spekulasi bermunculan. Pihak berwenang setempat awalnya menyebutkan kemungkinan kebakaran di depot penyimpanan bahan kimia berbahaya sebagai penyebab ledakan. Seorang pejabat darurat regional bahkan menyatakan beberapa kontainer telah meledak. Namun, The New York Times, mengutip sumber yang dekat dengan Korps Garda Revolusi Islam Iran, menyebutkan kemungkinan lain: ledakan natrium perklorat, bahan utama dalam bahan bakar padat untuk rudal.
Juru Bicara Organisasi Manajemen Krisis Iran, Hossein Zafari, menambahkan bahwa organisasinya telah memperingatkan potensi bahaya terkait keberadaan kontainer bermuatan kimia di pelabuhan tersebut jauh sebelum insiden terjadi. Meskipun bahan kimia diduga kuat sebagai penyebabnya, pemerintah Iran menegaskan bahwa penyelidikan masih berlangsung untuk memastikan penyebab pasti ledakan. Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, telah memerintahkan penyelidikan menyeluruh dan mengirim menteri dalam negerinya ke lokasi kejadian. Ayatollah Ali Khamenei, pemimpin tertinggi Iran, juga mendesak pejabat keamanan dan peradilan untuk mengungkap penyebab ledakan dan menindaklanjuti sesuai peraturan.
Akibat peristiwa ini, sekolah dan kantor-kantor di sekitar Bandar Abbas, kota tempat pelabuhan tersebut berada, ditutup sementara untuk memudahkan proses pencarian korban dan penanggulangan dampak ledakan. Laporan televisi pemerintah Iran bahkan menyebutkan bahwa intensitas kebakaran sempat meningkat, menimbulkan kekhawatiran akan penyebaran api ke area dan kontainer lainnya. Gambar-gambar yang beredar menunjukkan pemandangan mencekam: tim penyelamat dan korban berjalan di sepanjang jalan raya yang dipenuhi puing-puing. Misteri di balik ledakan dahsyat ini masih menjadi fokus utama penyelidikan, dan dunia menunggu jawabannya.