Internationalmedia.co.id melaporkan data mengejutkan dari wilayah Kursk, Rusia. Gubernur wilayah Kursk, Alexander Khinstein, mengumumkan angka korban sipil yang tewas akibat serangan Ukraina mencapai 288 jiwa sejak Agustus 2024. Angka ini disampaikan melalui media sosial dan berdasarkan data Kementerian Kesehatan Rusia. Lebih mengejutkan lagi, Khinstein menambahkan bahwa jumlah tersebut belum final, karena pencarian jenazah korban di daerah perbatasan masih berlangsung.
Serangan balasan Ukraina yang dimulai Agustus 2024, dipicu serangan besar-besaran Rusia ke Ukraina pada Februari 2022. Pihak Rusia mengklaim telah membersihkan wilayah Kursk dari pasukan Kyiv akhir pekan lalu, dibantu oleh pasukan Korea Utara. Klaim ini dibantah oleh Ukraina yang menyatakan pertempuran masih berlangsung. Khinstein tidak merinci penyebab kematian para korban sipil tersebut.
Sementara itu, Presiden Vladimir Putin menegaskan akan menghukum setiap tentara Ukraina yang tertangkap di wilayah Kursk, dengan perlakuan sebagai teroris. Konflik Rusia-Ukraina yang telah berlangsung selama lebih dari setahun ini telah menelan ribuan korban jiwa. Data Kementerian Kesehatan Rusia juga mencatat 791 orang mengalami gangguan kesehatan akibat konflik tersebut. Misteri di balik angka korban sipil di Kursk ini masih menunggu penyelidikan lebih lanjut.
