Internationalmedia.co.id melaporkan sebuah keputusan mengejutkan dari Mahkamah Agung Rusia. Lembaga peradilan tertinggi Rusia tersebut telah menghapus Taliban dari daftar organisasi teroris. Keputusan ini diambil setelah Jaksa Agung Rusia mengajukan permohonan pencabutan status tersebut bulan lalu, sebuah langkah yang mengisyaratkan perubahan signifikan dalam kebijakan luar negeri Rusia terkait Afghanistan.
Seorang hakim, seperti dikutip kantor berita TASS oleh AFP, menyatakan bahwa larangan aktivitas Taliban telah dicabut dan keputusan ini berlaku secara hukum saat ini juga. Langkah ini diambil menyusul serangkaian pertemuan tingkat tinggi antara pejabat Rusia dan perwakilan Taliban. Delegasi Taliban diketahui telah berpartisipasi dalam forum ekonomi utama Rusia di Saint Petersburg pada tahun 2022 dan 2024, sementara diplomat utama Taliban juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, di Moskow Oktober lalu.
Perubahan sikap Rusia ini terjadi setelah Taliban merebut kekuasaan di Afghanistan pada Agustus 2021, berbarengan dengan penarikan pasukan Amerika Serikat. Moskow, yang menyebut penarikan tersebut sebagai kegagalan, kini tampaknya melihat Taliban sebagai mitra ekonomi potensial dan sekutu dalam memerangi terorisme. Keputusan ini menimbulkan pertanyaan besar tentang strategi Rusia di kawasan Asia Tengah dan bagaimana hal ini akan mempengaruhi dinamika geopolitik regional. Apakah ini awal dari babak baru hubungan Rusia-Taliban? Kita tunggu perkembangan selanjutnya.
