Monday, 06 May 2024

Search

Monday, 06 May 2024

Search

Kemendag Proyeksikan Nilai Ekspor Nonmigas Tumbuh 4,5% Tahun Ini

KINERJA PERDAGANGAN 2023 & OUT LOOK PERDAGANGAN 2024: Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan berbincang dengan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga usai memberikan pemaparan Kinerja Perdagangan tahun 2023 dan Out Look Perdagangan tahun 2024, di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (4/1). Mendag Zulkifli menyebut inflasi pada tahun 2023 sebesar 2,61 persen merupakan angka terendah sepanjang reformasi. Sementara dalam laporan penyelenggraan TEI 2023, transaksi mencapai USD30,5 miliar atau Rp 427,8 triliun, dengan jumlah pengunjung 38,9 ribu. (foto: bam)

JAKARTA – Kementerian Perdagangan (Kemendag)menargetkan nilai ekspor nonmigas Indonesia pada 2024 tumbuh sebesar 2,5 persen hingga 4,5 persen.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyampaikan pemerintah optimistis dengan  perekonomian global 2024 meski terdapat sejumlah tantangan, khususnya harga komoditas dunia.

“Pemerintah akan berupaya untuk tetap mendorong ekspor nonmigas sesuai target 2,5-4,5 persen di 2024 walaupun tantangan harga komoditas dunia masih cukup landai,” ujar Zulkifli dalam paparan Outlook 2024 dan Kinerja Kementerian Perdagangan di Jakarta, Kamis (4/1).

Sebagai upaya mewujudkan target ekspor 2024, Kementerian Perdagangan akan mengembangkan pasar baru non tradisional seperti India, Pakistan, Afrika Selatan, Nigeria, Meksiko, dan lainnya.

Kemendag juga akan mengembangkan pasar di wilayah India dan Pakistan. Pada periode Januari-November 2023, nilai ekspor nonmigas India mencapai 18,45 miliar dolar AS.

Dijelaskan Zulkifli, Asia merupakan wilayah yang sangat luas sehingga masih dapat untuk dieksplorasi. Indonesia harus membuat produk-produk yang bernilai tambah seperti hilirisasi. “Andalannya tetap CPO, batu bara, nikel, dan tentu produk-produk manufaktur dan juga produk hasil hutan,” katanya.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia selama Januari-November 2023 sebesar 236,41 miliar, turun 11,83 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Penurunan nilai ekspor kumulatif tersebut disebabkan melemahnya ekspor nonmigas sebesar 12,47 persen dan menurunnya ekspor migas sebesar 0,67 persen. Tiga negara tujuan utama ekspor nonmigas adalah RRT, Amerika dan India.

Kemendag juga menyebutkan nilai impor Indonesia selama Januari-November 2023 mencapai 202,78 miliar dolar AS, turun 6,80 persen dibanding tahun sebelumnya.

“Kemendag terus mendorong kinerja ekspor dengan memberikan kemudahan dan kepastian hukum. Selalu saya menyampaikan di mana-mana impor ditata tapi ekspor dipermudah,” ucap Zulkifli.

Pada kesempatan itu Zulkifli menyingunggung tentang loka pasar atau platform jual beli lewat media elektronik.  Menurutnya dari sektor ini mencapai Rp533 triliun pada 2023. Angka ini meningkat dari transaksi e-commerce sepanjang 2022 sebesar Rp476,3 triliun. “2023 diperkirakan capai Rp533 triliun,” kata Zulhas, panggilan akrabnya.

Guna menggenjot transaksi e-commerce di dalam negeri telah diterbitkan aturan baru yakni Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) 31 tahun 2023 tentang Perizinan Berusaha Perikalanan Perdagangan dan Pengawasan melalui Sistem Elektronik.

Jadi, dengan aturan itu telah diberlakukan bagaimana kebijakan terkait dengan perdagangan di e-commerce. Salah satu aturannya yakni harus terpisahnya antara e-commerce dan media sosial, lalu ditentukan juga larangan barang impor yang dijual di bawah US$100.

Aturan itu dibuat untuk meningkatkan daya saing pelaku usaha atau UMKM agar tidak kalah saing dengan produk-produk dari luar negeri. “Jadi kemajuan ekonomi digital atau e -commerce jangan sampai merugikan kita. Tapi pemerintah kita adalah negara yang terbuka. Tidak ada melarang larang tapi kita atur. Oleh karena itu e-commerce luar diatur agar tidak rugikan UMKM, tidak rugikan industri dalam negeri itu ada di Permendag 31,” jelasnya.***

Vitus DP

Berita Terbaru

Baca juga:

Follow International Media