Friday, 03 May 2024

Search

Friday, 03 May 2024

Search

Jumlah Kasus Varian Covid-19 Arcturus di Jakarta Kembali Bertambah, Waspada Gejala Mata Merah dan Belekan

Petugas medis menunggu pengguna jasa layanan 'drive thru' tes antigen dan PCR Covid-19 harian di salah satu laboratorium di Setiabudi, Jakarta. Pihak laboratorium tersebut mengaku permintaan layanan tes antigen maupun PCR Covid-19 terus menurun usai pemerintah mencabut PPKM dan menyatakan tes PCR dan antigen tidak lagi diwajibkan.

JAKARTA-Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat penambahan kasus baru Covid-19 subvarian Omicron XBB.1.16 yang dikenal dengan Covid Arcturus. 

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama mengatakan, jumlah kasus varian Arcturus kini menjadi lima kasus.

“Waspada sudah ada 5 kasus arcturus di Jakarta dengan gejala baru yang khas mata merah dan mata belekan,” kata Ngabila dalam keterangannya, Selasa (18/4).

Lima pasien varian Arcturus di Jakarta tersebut terdiri atas satu laki-laki dan 4 perempuan, di mana tiga di antaranya berusia 20-40 tahun serta dua lainnya berusia 56 tahun dan 74 tahun.

“Mayoritas mengeluhkan gejala baru (berupa) mata merah, perih, keluar kotoran mata atau belek. Empat orang bergejala ringan, satu orang dirawat di rumah sakit dengan gejala sedang (pneumonia) dirawat selama 6 hari dan sudah sembuh saat ini (kondisi baik),” jelas Ngabila.

Ngabila melanjutkan, satu dari lima pasien tersebut diketahui baru saja melakukan perjalanan luar negeri dari India. 

“Empat lainnya transmisi lokal di komunitas Jakarta,” ujarnya. 

Saat ini, empat orang sudah dinyatakan sembuh dan satu pasien lainnya masih menjalani isolasi mandiri.

Sebelumnya, Ngabila sempat menyebut bahwa tidak menutup kemungkinan jika varian Arcturus ini menjadi penyebab naiknya angka kasus Covid-19 di Jakarta. 

“Tidak menutup kemungkinan dikarenakan varian baru Arcturus yang menyebabkan kenaikan kasus, karena sudah terbukti terjadi transmisi lokal di Jakarta sejak 27 Maret kemarin,” kata Ngabila, Jumat, (14/4).

Meski demikian, ia mengungkapkan jika situasi covid-19 di Jakarta seminggu terakhir ini masih terkendali walaupun ada kenaikan kasus positif dan positivity rate dalam satu minggu terakhir. Sejalan dengan hal tersebut, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengimbau masyarakat yang mengalami gejala Covid-19 seperti batuk, pilek, sakit tenggorokan, hidung tersumbat dan sulit mencium bau, demam, mual serta muntah, untuk segera memeriksakan ke puskesmas terdekat. “Apapun variannya masyarakat jangan panik, perkuat imunitas dengan pola hidup sehat dan imunisasi,” ujarnya. ***

Prayan Purba

Berita Terbaru

Baca juga:

Follow International Media