Friday, 03 May 2024

Search

Friday, 03 May 2024

Search

Jokowi: Revitalisasi Jembatan Otista Langkah Konkret Atasi Kemacetan di Bogor

Presiden Jokowi berswafoto seusai meresmikan jembatan Oto Iskandar Dinata (Otista) setelah sekitar 7,5 bulan direvitalisasi Selasa (19/12).

BOGOR- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan beroperasinya jembatan Oto Iskandar Dinata (Otista) setelah direvitalisasi selama sekitar 7,5 bulan, Selasa (19/12) pagi.

Jokowi menyatakan, revitalisasi jembatan Otista merupakan langkah konkret dalam menanggapi warga Kota Bogor yang mengeluhkan kemacetan. Peresmian ditandai dengan penekanan tombol sirene pembukaan jembatan oleh Presiden Jokowi.

“Jembatan Otista merupakan salah satu permasalahan di Kota Bogor ini, karena lebarannya yang sempit telah diperluas, dan saya rasa sudah memadai,” ungkap Jokowi setelah meresmikan penggunaan jembatan Otista.

Jembatan Otista sebelumnya ditutup selama 7,5 bulan untuk proses revitalisasi. Proyek pembangunan ini menelan biaya sebesar Rp 52 miliar, yang merupakan anggaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Setelah selesai direvitalisasi, lebar penampang jembatan yang awalnya hanya dua lajur kini diperlebar menjadi empat lajur. Sebelum direvitalisasi, jembatan ini hanya memiliki lebar 5,5 meter dengan dua lajur ruas jalan, satu untuk arah Jalan Pajajaran menuju kawasan Surya Kencana, dan satu lagi untuk arah sebaliknya.

Kondisi tersebut menjadi penyebab kemacetan parah di pusat Kota Bogor. Namun, setelah revitalisasi, lebar ruas jembatan meningkat menjadi sekitar 10,5 meter dengan empat lajur kendaraan, masing-masing dengan dua lajur.

Warga Bogor juga harus menanggung konsekuensi waktu dan jarak karena Jalan Otista harus ditutup selama proses revitalisasi jembatan Otista.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, mengungkapkan, jembatan Otista pertama kali dibangun oleh Belanda sekitar 1920 dan sudah mengalami pelebaran. Namun, seiring perkembangan waktu, jembatan ini tidak lagi mampu menampung arus kendaraan karena hanya memiliki dua lajur, sehingga menjadi area yang menyempit.

Bima mengungkapkan, cahaya terang pembangunan jembatan Otista mulai muncul ketika Presiden Jokowi mengundangnya untuk meminta izin tinggal di Bogor. Saat itu, Presiden menawarkan bantuan untuk mengatasi tiga titik kemacetan, termasuk di Jalan RE Martadinata, Kedung Badak, dan Jembatan Otista. Dua titik pertama ditangani oleh pemerintah pusat, sementara Jalan Otista ditangani oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

“Kami saat itu menghadapi masalah kemacetan. Pak Jokowi berjanji untuk membangun flyover di Jalan RE Martadinata, dan alhamdulillah, itu telah terwujud dengan baik. Sehingga saat ini, kita mengundang Bapak Jokowi untuk meresmikan Jembatan Otista,” ungkap Bima. ***

Prayan Purba

Berita Terbaru

Baca juga:

Follow International Media