Internationalmedia.co.id melaporkan kekhawatiran yang muncul terkait kemampuan Israel dalam menghadapi serangan rudal Iran. Seorang pejabat Amerika Serikat yang tak disebutkan namanya, seperti dikutip Wall Street Journal dan Reuters, mengungkapkan bahwa Israel dilaporkan mulai kehabisan stok pencegat rudal Arrow. Konflik yang telah berlangsung selama enam hari berturut-turut antara kedua negara ini telah menguras persediaan pertahanan Israel.
Pejabat AS tersebut menambahkan bahwa Washington telah menyadari masalah kapasitas sistem pertahanan udara Israel selama beberapa bulan terakhir. Sebagai bentuk dukungan, Amerika Serikat telah meningkatkan pertahanan Israel dengan sistem darat, laut, dan udara. Sejak Juni, Pentagon telah mengirimkan lebih banyak aset pertahanan rudal ke kawasan tersebut. Namun, muncul kekhawatiran bahwa AS juga telah menggunakan terlalu banyak rudal pencegat dalam membantu Israel. Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari Israel maupun AS terkait laporan tersebut.

Sistem Arrow bukan satu-satunya sistem pertahanan yang digunakan Israel. Seperti yang dilaporkan The Times of Israel, AS juga menyediakan sistem pertahanan rudal Patriot berbasis darat dan sistem THAAD (Terminal High Altitude Air Defense) di Timur Tengah. Kapal-kapal penghancur rudal Angkatan Laut AS juga turut berperan dalam mencegat proyektil Iran. Situasi ini menimbulkan pertanyaan besar tentang kelanjutan konflik dan kemampuan Israel dalam melindungi negaranya dari serangan rudal balistik Iran.