Close Menu
  • Amerika
  • Asean
  • Asia
  • Eropa
  • Timur Tengah
Facebook X (Twitter) Instagram
  • Amerika
  • Asean
  • Asia
  • Eropa
  • Timur Tengah
Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
Internationalmedia.co.idInternationalmedia.co.id
  • Amerika
  • Asean
  • Asia
  • Eropa
  • Timur Tengah
Internationalmedia.co.idInternationalmedia.co.id
Home » Headline: Dunia Bergejolak Iran Lepas Kendali Nuklir, Nobel Telpon Netanyahu!
Trending Indonesia

Headline: Dunia Bergejolak Iran Lepas Kendali Nuklir, Nobel Telpon Netanyahu!

GunawatiBy Gunawati18-10-2025 - 20.05Tidak ada komentar3 Mins Read0 Views
Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Telegram Tumblr Email
Headline: Dunia Bergejolak Iran Lepas Kendali Nuklir, Nobel Telpon Netanyahu!
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Internationalmedia.co.id – Sejumlah peristiwa internasional menjadi sorotan utama hari ini, Sabtu (18/10/2025). Dimulai dari Iran yang menyatakan tidak lagi terikat pada pembatasan program nuklirnya, hingga peraih Nobel Perdamaian yang menelepon Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Berikut rangkuman berita selengkapnya:

Iran Lepas Kendali Program Nuklir

Headline: Dunia Bergejolak Iran Lepas Kendali Nuklir, Nobel Telpon Netanyahu!
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

Pemerintah Iran mengumumkan bahwa mereka tidak lagi terikat pada pembatasan program nuklirnya. Keputusan ini diambil seiring berakhirnya kesepakatan penting antara Iran dan negara-negara adidaya dunia. Meskipun demikian, Teheran menegaskan komitmennya terhadap jalur diplomasi. Kesepakatan tahun 2015, yang ditandatangani di Wina oleh Iran, China, Inggris, Prancis, Jerman, Rusia, dan Amerika Serikat, sebelumnya memberikan keringanan sanksi internasional kepada Iran dengan imbalan pembatasan program nuklirnya. Namun, pakta ini mengalami keretakan setelah Amerika Serikat menarik diri secara sepihak di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump, yang kemudian diikuti oleh penarikan komitmen dari pihak Iran.

Peraih Nobel Perdamaian Dukung Israel

Peraih Nobel Perdamaian 2025, Maria Corina Machado, melakukan panggilan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Jumat (17/10) waktu setempat. Dalam percakapan tersebut, Machado memuji perjuangan melawan "kekuatan totaliter," yang oleh pihak Israel diartikan sebagai dukungan atas serangan mereka di Gaza. Kantor berita AFP melaporkan bahwa kantor Netanyahu menyatakan Machado "sangat menghargai keputusan dan tindakan tegasnya selama perang" dan memuji "kesepakatan pembebasan para sandera di Gaza."

Tragedi di Gaza: Keluarga Tewas Akibat Serangan Israel

Sebuah tragedi memilukan terjadi di Gaza, di mana sembilan anggota dari satu keluarga Palestina tewas setelah bus yang mereka tumpangi ditembaki oleh pasukan Israel pada Jumat (17/10) waktu setempat. Badan pertahanan sipil Gaza mengonfirmasi kejadian ini. Militer Israel mengakui telah menargetkan sebuah kendaraan yang melintasi "garis kuning." Mahmud Bassal, juru bicara badan pertahanan sipil Gaza, menyatakan bahwa para korban adalah anggota keluarga Abu Shabaan yang tewas saat "berusaha memeriksa rumah mereka" di kawasan Zeitun.

Filipina Usut Kontaminasi Radioaktif

Pihak berwenang Filipina akan melakukan penyelidikan mendalam terkait sumber pengiriman kontainer berisi bubuk seng yang terkontaminasi bahan radioaktif Cesium-137. Kasus ini sempat berdampak pada sembilan orang di Indonesia. Menteri Sains dan Teknologi Renato Solidum Jr. menyatakan bahwa "kemungkinan ini merupakan kasus kontaminasi yang terisolasi tanpa bahaya yang meluas bagi masyarakat luas." Kontainer-kontainer tersebut dijadwalkan akan dikembalikan ke Filipina pada akhir Oktober dan belum dibuka, serta tidak terdeteksi radiasi di bagian luarnya.

Swedia Siaga Pangan di Tengah Ketegangan dengan Rusia

Swedia, sebagai anggota terbaru NATO, mengambil langkah antisipasi dengan meluncurkan cadangan pangan nasional pertamanya sejak Perang Dingin. Langkah ini dilakukan dengan membuat cadangan biji-bijian di tengah meningkatnya ketegangan dengan Rusia. Pemerintah Swedia telah mengalokasikan 575 juta kronor (US$60 juta) untuk penyimpanan biji-bijian darurat, dengan prioritas awal diberikan kepada wilayah utara negara itu, yang dianggap penting secara strategis bagi militer dan pertahanan negara. Langkah ini menyusul peringatan dari negara-negara yang terletak di sisi timur NATO tentang ancaman keamanan yang ditimbulkan oleh Rusia.

Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
Gunawati
Gunawati

kontributor International Media yang berfokus pada peliputan berita dari kawasan Amerika dan Eropa. Ia secara rutin menyajikan analisis mengenai kebijakan luar negeri, isu-isu sosial, dan perkembangan politik di negara-negara Barat.

Related Posts

Kejutan Diplomatik: AS Siapkan Basis Militer di Damaskus?

07-11-2025 - 12.05

Rahasia di Balik Perbatasan: Ribuan Tentara Korut Bergerak ke Rusia?

07-11-2025 - 09.45

Mengejutkan! Wali Kota New York Terpilih Bentuk Tim Transisi Serba Perempuan

07-11-2025 - 09.30

Kotak Hitam Ungkap Misteri Jatuhnya Pesawat Kargo UPS di Kentucky, AS?

07-11-2025 - 09.15

Paus Leo dan Abbas Bertemu Bahas Gaza, Ada Apa?

07-11-2025 - 09.00

Tragedi di Louisville: Pesawat Kargo UPS Hancur, Belasan Nyawa Melayang

07-11-2025 - 07.05
Leave A Reply Cancel Reply

Internationalmedia.co.id
  • Privacy
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Tentang

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.