Friday, 03 May 2024

Search

Friday, 03 May 2024

Search

Bima: Manfaatkan Bonus Demografi untuk Jemput Indonesia Emas 2045

Bima Arya.

BOGOR- Bima Arya menyampaikan, tahun 2045 itu tidak lama lagi atau 20 tahun ke depan generasi muda saat ini berada di usia yang sangat produktif dan akan menempati posisi-posisi strategis sebagai pemimpin. 

Bima Arya menyebutkan, jika gagal memanfaatkan bonus demografi, maka tidak ada cerita Indonesia Emas 2045 sebagai negara hebat dengan target ekonomi terbesar kelima di dunia

“Saat ini Indonesia ada di simpang jalan fase krusial atau kritis, generasi emas yang diharapkan bisa saja menjadi perak, perunggu atau lainnya. Jika gagal memanfaatkan bonus demografi, maka hanyalah ilusi tentang Indonesia Emas 2045,” ungkap Bima kepada wartawan pada Senin (8/1).

Bima menerangkan, selain optimisme potensi yang dimiliki generasi muda, ada potret lain yang sangat buram dan menyedihkan, yaitu tidak jarang adanya kelompok-kelompok anak muda yang berpikiran pendek, berpikiran sangat pragmatis dan transaksional. 

“Kadang bicara materi, kadang kursi dan tidak menggunakan nurani,” terangnya.

Bima menegaskan, faktor Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi hal yang penting dan tidak semudah membangun infrastruktur. Ada negara yang gagal memanfaatkan bonus demografi, tapi ada juga yang berhasil memanfaatkan namun dengan cepat hilang juga.

“Negara yang berhasil memanfaatkan bonus demografi sangat fokus pada SDM. Saya sangat konsen terhadap SDM. Kedua, untuk menuju ke arah tersebut, harus tahu potensi yang dimiliki, diferensiasi yang ada maupun hal lainnya agar lebih mendukung,” tegasnya.

Bima Arya menyebutkan jika generasi muda gagal memanfaatkan bonus demografi, maka tidak ada cerita Indonesia Emas 2045 sebagai negara hebat dengan target ekonomi terbesar kelima di dunia

“Selama 10 tahun ke depan, ikhtiar yang kami lakukan di Kota Bogor adalah memberikan ruang bagi anak-anak muda, di antaranya dengan ekspansi ruang terbuka publik berupa taman, pedestrian, ruang kreatif, sarana olahraga di kecamatan agar anak-anak muda itu sehat, kuat, kreatif, inovatif, tidak berpikiran negatif tapi berpikir positif ke depan sehingga on the track,” tambah Bima.

Bima menjelaskan, di sisi lain, banyak anak muda yang diajak serta dilibatkan untuk masuk dan bereksperimen dalam berbagai macam inovasi. Menurutnya dengan terbiasa berkolaborasi dan berinovasi, maka anak muda akan mampu bekerjasama dan akan memetik hasil kolaborasi pada saatnya nanti. “Jika tidak siap berkolaborasi dan selalu asyik sendiri, tidak saling memberikan energi positif, maka ke depan akan sulit. Jika hanya fokus di kandang sendiri, nantinya sulit untuk bersaing karena kompetitor kalian ke depan tidak hanya datang dari Bogor, tetapi anak muda lain yang bersekolah di seluruh Indonesia hingga dunia yang menguasai dua hingga tiga bahasa asing,” jelasnya. ***

Prayan Purba

Berita Terbaru

Baca juga:

Follow International Media