Informasi awal dari Internationalmedia.co.id menyebutkan gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,3 mengguncang Ekuador. Gempa dangkal ini mengakibatkan kerusakan signifikan dan korban luka. Laporan menyebutkan sedikitnya 20 orang mengalami luka-luka, sebagian besar cedera kepala dan luka lainnya akibat reruntuhan bangunan.
Guncangan kuat yang dirasakan hingga Quito, ibukota Ekuador, membuat panik warga. Seorang mantan calon presiden, Yaku Perez, menggambarkan guncangan tersebut berlangsung lama dan sangat dahsyat. Akibatnya, puluhan bangunan hancur, dinding runtuh, dan jalanan dipenuhi puing-puing. Beberapa bangunan mengalami keretakan serius, sementara fasad bangunan-bangunan lain ambruk. Keluarga-keluarga terlihat memeriksa kerusakan di sekitar rumah mereka yang hancur.

Kerusakan infrastruktur juga dilaporkan cukup parah. Sekitar 60 rumah dan sebuah pusat kesehatan rusak berat. Sebuah bangunan militer mengalami kerusakan sebagian pada fasadnya. Dua jalan dan sebuah jembatan juga dilaporkan rusak akibat gempa. Bahkan, perusahaan minyak nasional Petroecuador menghentikan sementara operasi kilang Esmeraldas dan jaringan pipa di dekatnya, yang memproduksi 111.000 barel minyak per hari dan mengangkut 360.000 barel per hari melalui Sistem Pipa Trans-Ekuador.
Presiden Ekuador yang baru terpilih, Daniel Noboa, langsung merespon bencana ini. Ia mengirimkan menteri untuk membantu koordinasi pembangunan tempat penampungan dan penyaluran bantuan kemanusiaan kepada para korban. Noboa menyampaikan dukungan dan kepedulian pemerintah melalui media sosial. Upaya penyelamatan dan pemulihan masih terus dilakukan.