Angka korban tewas akibat ledakan dahsyat di pelabuhan Bandar Abbas, Iran, terus meningkat. Internationalmedia.co.id melaporkan, jumlah korban jiwa kini mencapai 70 orang, sementara lebih dari 1.200 lainnya mengalami luka-luka. Kebakaran besar yang dipicu ledakan di area Shahid Rajaee, pelabuhan peti kemas terpenting di Iran, pada Sabtu (26/4) lalu, kini telah terkendali, meskipun upaya pemadaman masih berlanjut. Api sesekali masih muncul akibat angin dan material mudah terbakar di dalam kontainer, beberapa di antaranya bahkan melepaskan emisi beracun.
Gubernur Provinsi Hormozgan menyatakan operasi penyelamatan masih berlangsung. Proses pemindahan kontainer diperkirakan akan memakan waktu hingga dua minggu. Lebih mengkhawatirkan, sekitar 22 orang masih dinyatakan hilang dan 22 jenazah belum teridentifikasi. Menteri Dalam Negeri Iran, Eskandar Momeni, mengumumkan berakhirnya operasi nasional pemadaman kebakaran dan menyerahkan penanganan kepada pemerintah setempat. Ia juga menambahkan bahwa pelanggaran protokol keamanan telah diidentifikasi dan sejumlah pihak telah dipanggil untuk dimintai keterangan.
Hasil investigasi awal menemukan adanya pelanggaran prinsip pertahanan dan keamanan sipil. Ayatollah Ali Khamenei, pemimpin tertinggi Iran, telah memerintahkan penyelidikan menyeluruh untuk mengungkap kelalaian atau kemungkinan sabotase. Meskipun ledakan terjadi bertepatan dengan perundingan nuklir Iran-AS, belum ada indikasi keterkaitan antara kedua peristiwa tersebut. Dugaan sementara, penyebab ledakan adalah penyimpanan bahan kimia yang buruk di dalam kontainer. Bahkan, peringatan dini soal potensi risiko keselamatan di area pelabuhan sebelumnya telah disampaikan. Kementerian Pertahanan Iran membantah laporan yang mengaitkan ledakan dengan kesalahan penanganan bahan bakar padat untuk rudal.
