LEVERKUSEN – Bayer Leverkusen menang dramatis 2-1 atas Hoffenheim pada pekan ke-27 Liga Jerman yang berlangsung di BayArena, Sabtu (30/3) malam WIB. Kemenangan yang juga menjaga catatan sempurna Leverkusen yang belum terkalahkan di 39 laga musim ini.
Leverkusen berupaya mencetak gol cepat. Ada peluang dari Granit Xhaka pada menit ke-11, namun tembakan jarak jauh gelandang berpaspor Swiss itu digagalkan kiper tim tamu, Oliver Baumann.
Banyak ditekan, Hoffenheim justru berhasil mencuri keunggulan di menit ke-33. Kerja sama satu-dua antara Maximilian Beier dan Wout Weghorst dituntaskan nama pertama dengan sepakan yang gagal dibendung sempurna oleh kiper Lukas Hradecky.
Gol tersebut mengangkat moral tim asuhan Pellegrino Matarazzo. Hampir saja Andrej Kramaric menggandakan keunggulan Hoffenheim di menit ke-40, namun tembakan penyerang Kroasia itu dari luar kotak penalti bisa diamankan Hradecky.
Pada babak kedua, Leverkusen kian gencar menekan Hoffenheim. Peluang demi peluang hadir membahayakan gawang tim tamu. Sundulan Piero Hincapie diblok oleh Baumann pada menit ke-52, disusul tembakan jarak dekat Wirtz yang juga digagalkan Baumann.
Alex Grimaldo ikut mengancam Hoffenheim pada menit ke-58, tetapi Baumann kembali tampil gemilang untuk menghalau tembakan jarak jauh bek Spanyol itu. Percobaan kedua Grimaldo pada menit ke-70 juga bisa dimentahkan Baumann.
Kerja keras Leverkusen membuahkan hasil di jelang laga usai. Lewat sepak pojok, Robert Andrich menuntaskan umpan Jonathan Tah di menit ke-88 untuk membobol gawang Baumann. Tiga menit kemudian, tuan rumah mencetak gol kedua. Patrik Schick menuntaskan umpan silang Nathan Tella dengan sontekan jarak dekat yang tak bisa dibendung Baumann.
Leverkusen di puncak klasemen sementara Bundesliga dengan 73 poin, sedangkan Hoffenheim ada di urutan sembilan dengan 33 poin. Leverkusen pun mendekatkan diri ke gelar Bundesliga karena cuma butuh tiga kemenangan lagi. Bahkan gelar itu bisa dikunci lebih cepat andaikan Bayern gagal menang lagi.
Bukan sekali ini saja Leverkusen meraih kemenangan di pengujung laga, setelah tertinggal lebih dulu. Sepanjang 2024 ini, Leverkusen sudah lima kali melakukannya, empat di kompetisi domestik dan satu di Eropa. “Ini pencapaian luar biasa lagi. Tapi saya rasa ini begitu spesial, dan saya rasa kemenangan ini didapat karena tim memberikan segalanya hingga akhir, selalu yakin,” ujar Robert Andrich di AP.
Pelatih Xabi Alonso mengaku laga berjalan sulit bagi timnya. “Hari ini sulit. Itu adalah pertandingan yang intens, babak pertama kami memiliki masalah untuk mengendalikan permainan secara bertahap,” kata Alonso, seperti dilansir dari laman resmi klub.
Alonso menambahkan, tim lawan bermain dengan lebih banyak bertahan, dan timnya mencoba menerobos. “Kami berbicara di babak pertama bahwa penting untuk mengubah pola pikir. Saya bangga dengan tim,” tuturnya.
Namun seiring dengan performa bagus Leverkusen, muncul spekulasi masa depan Alonso. Pasalnya, banyak yang memprediksi Alonso bakal menjadi incaran banyak klub. Pencapaian gemilang Alonso bersama Leverkusen selama 18 bulan terakhir memang patut diacungi jempol. Dari tim yang berada di zona degradasi, Leverkusen kini berpeluang meraih treble winners.
Alonso merasa belum waktunya meninggalkan Leverkusen karena masih banyak hal yang harus dipelajari. Apalagi ini adalah musim penuh pertamanya sebagai pelatih tim senior. Untuk itulah Alonso butuh pembuktian kualitasnya sebagai pelatih lewat trofi, yang coba diwujudkan musim ini.
“Ini adalah proses. Proses dan pengembangan tim ini sejalan dengan saya sebagai pelatih. Ini adalah musim penuh pertama saya sebagai manajer, jadi saya rasa saya masih perlu melakukan banyak hal untuk membuktikan diri. Untuk saat ini, saya merasa situasi di klub begitu stabil, merasa betah dengan klub. Karena itulah, kami bisa bersama-sama bisa bekerja dalam banyak aspek. Kami harus menikmati situasi saat ini,” ujar Alonso di Sky Sports.***
